BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain
membenahi faktor-faktor produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di
dalamnya, sehingga melalui pengembangan produknya tujuan yang ingin dicapai
dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada kesesuaian dengan
keadaan pasar.
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan
dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga memungkinkan konsumen untuk
melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang ditawarkan, yang pada
gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan memasarkan
produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga
kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan
dengan pembeli (konsumen) sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di
bidang pemasarannya. Keberhasilan tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan
produk yang dapat memenuhi selera konsumen yang biasanya ditentukan lewat
penelitian (research) sebelum produk
tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan
dengan mengadakan riset terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran
pasar atau pasar sasaran. Dalam hal ini sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran
yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan kegiatan perusahaan yang berpedoman
kepada hasil produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu produk yang
dihasilkan harus memenuhi selera konsumen.
1.2. Rumusan Masalah
Mengacu pada
latar belakang Masalah yang ada di atas, maka Masalah penelitian ini secara
umum dirumuskan sebagai berikut “Bagaimanakah Penerapan Bauran Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan Produk, rumusan Masalah ini dirinci sbb:
1.
Bagaimanakah penerapan strategi bauran pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan Produk barang
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu
memberikan teori-teori tentang bauran pemasaran serta aplikasi Bauran pemasaran
pada perusahaan untuk meningkatkan penjualan Produk Barang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai
agar produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti bahwa tugas
manajemen pemasaran adalah bagaimana mengkomunikasikan keberadaan produk kepada
pasar sehingga dalam pikiran konsumen muncul perhatian akan produk tersebut,
merasa tertarik dan kemudian konsumen memutuskan untuk membelinya.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. PeMasar ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama
pihak konsumen yang dituju.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh
sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan.
Menurut Dharmmesta & Handoko Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus,
atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Secara definisi, Kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah
penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan programprogram yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor
penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut
"Konsep Pemasaran".
Dalam
menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat pemasaran
yang sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum terhadap pasar. Alat-alat
pemasaran tersebut terangkum dalam bauran pemasaran perusahaan. Secara
definitif dikatakan oleh Philip Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut dapat dikelompokan
menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk (product),
harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion).
Keempat variabel tersebut dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama
lain sehingga keputusan disatu bagian akan mempengaruhi tindakan dibagian lain,
sebagaimana halnya konsep sistem.
2.2 PENGERTIAN PEMASARAN
Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh William J. Santon dalam buku Swastha dan Handoko (2008, Hal 4) bahwa
: “ Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli petensial ”.
Adapun pengertian pemasaran menurut Yazid (2005 : 13)
mengemukakan bahwa : “ Pemasaran merupakan penghubung anatar organisasi denga
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran
diorientasikan kepada pasar ”.
Lain halnya menurut Alma (2004, Hal 2) mengatakan bahwa : “
Pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk
didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen ”.
Dari definisi-definisi pemasaran tersebut di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada terdapat dua tujuan dari dua pihak yang berbeda
yaitu pembeli dan penjual yang harus dicapai oleh pemasaran. Oleh karena itu,
pemasaran dilakukan untuk (1) menilai kebutuhan dari pembeli potensial dan (2)
memuaskan kebutuhan tersebut. Adapun yang disebut sebagai calon pembeli atau
pembeli potensial adalah para individu yang melakukan untuk dikonsumsi sendiri
(dengan keluarganya) dan organisasi-organisasi yang membeli sesuatu untuk
kelancaran usaha mereka (misalnya perusahaan manufaktur) atau untuk dijual
kembali (misalnya pedagang besar dan pengecer).
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan.
Menurut Kotler (2002, Hal 4) terjemahan, bahwa orang-orang pemasaran melakukan
pemasaran dari 10 jenis wujud yang berbeda yaitu barang, jasa, pengayaan,
peristiwa, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan gagasan.
Untuk lebih jelasnya maka uraian dari pendapat Kotler akan
dijelaskan yaitu sebagai berikut :
1.
Barang
Barang-barang
fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran
kebanyakan negara.
2.
Jasa
Ketika
perekonomian semakin maju, semakin meningkat proporsi kegiatan mereka
difokuskan pada produksi jasa.
3.
Pengalaman
Dengan
merangkai-rangkaikan beberapa jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan,
mempergelarkan dan memasarkan pengayaan pengalaman.
4.
Peristiwa
Pemasar
mempromosikan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah seperti
olimpiade, ulang tahun perusahaan, pameran dagang yang besar,
peristiwa-peristiwa olahraga dan pementasan seni.
5.
Orang
Pemasaran
selebriti telah menjadi bisnis penting. Bertahun-tahun yang lalu, seseorang
yang membutuhkan popularitas akan menyewa agen pers untuk memuat riwayatnya di
surat kabar dan majalah.
6.
Tempat
Tempat
kota, negara bagian, wilayah dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing secara
aktif untuk menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat
tinggal baru.
7.
Properti
Adalah
hak kepemilikan tak terwujud baik itu berupa benda nyata (real estate) atau finansial (saham dan obligasi). Properti itu
diperjual belikan, dan itu menyebabkan timbulnya upaya pemasaran. Agen real estate bekerja atas nama pemilik
atau pencari properti guna menjual atau membeli real estate untuk keperluan komersial atau tempat tinggal.
8.
Organisasi
Organisasi
secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan pikiran
masyarakat publik mereka. Jika dilihat iklan identitas badan usaha yang ditayangkan
oleh perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan publik.
9.
Informasi
Informasi
dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada hakikatnya
informasi merupakan sesuatu yang diproduksi dan didistribusikan oleh sekolah
dan universitas dengan harga tertentu kepada para orang tua, mahasiswa dan
masyarakat.
10.
Gagasan
Setiap
penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa adalah
platform untuk menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat. Pemasar berusaha
keras untuk mencari kebutuhan inti yang ingin mereka penuhi.
Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan
kelanjutan usaha suatu perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam
manajemennya menempatkan posisi pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus
selalu tahu lebih dulu pasar yang akan dimasukinya, baik besarnya pasar yang
ada, pasar potensil, struktur sampai kepada tingkat persaingan yang ada.
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk,
baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin
dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan
produksinya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya
sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai
melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan
perusahaan sudah diketahui, maka dapatlah disusun strategi pemasaran yang akan
dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat
jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
2.3 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Berdasarkan definisi-definisi bauran pemasaran diatas, dapat disimpulkan
pengertian bauran pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang saling terkait
dan digunakan dalam formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai
tujuan pemasaran yang efektif sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Sebagai salah satu strategi pemasaran yang mengandung empat pilar penting
untuk dapat menguasai pangsa pasar, bauran pemasaran mempunyai unsur-unsur
sebagai berikut:
2.3.1Produk
(Product)
Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana
produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran
dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan
akhirnya konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Menurut Assauri produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk
digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan.
Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk
pada 3 tingkat:
a.
Produk Inti
Jasa untuk
memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu
produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh
pembeli”
b.
Produk Aktual
Bagian dari
produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan
dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
c.
Produk Tambahan
Tambahan
servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk
inti dan produk aktual.
1)
Klasifikasi Produk
Secara
tradisional, peMasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya
tahan, wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk
memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
Barang konsumen diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja produk yang
dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dibagi atas empat produk,
yaitu:
a)
Produk sehari-hari (Convenience product). Produk konsumen yang biasanya
sering dibeli, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha
membelinya minimal, meliputi:
·
Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen
secara teratur
·
Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit
perencanaan atau usaha untuk mencari
·
Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen
membutuhkan
b)
Produk shopping (Shopping product). Produk konsumen yang dalam proses
memilih dan membeli ditandai dengan pembandingan kesesuaian mutu, harga dan
gaya, meliputi:
·
Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama,
tetapi harganya cukup berbeda.
·
Produk heterogen: produk yang mana konsumen memandang
sifat produk lebih penting ketimbang harga.
c)
Produk khusus (Specialty product). Produk konsumen dengan karakteristik
unik atau diidentifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli,
sehingga pembeli bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli.
d)
Produk yang tidak dicari. Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui
konsumen, atau kalaupun diketahui, biasanya tidak berpikir untuk membelinya.
2)
Atribut Produk
Semua produk
memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut
produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype
product. Prototype product ini yang akhirnya menjadi brandmerk
karena sudah semakin diperbaiki mutu dan tampilannya.
Sebagai
salah satu aspek penting dalam marketing mix, atribut produk melingkupi
tiga unsur, yaitu:
a)
Mutu Produk.
Menurut
kotler dalam buku karangan Catur Rismiati dan Bondan Suratno mutu merupakan
kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka,
mutu merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan pemeliharaan dan perbaikan segala atribut lainnya.
b)
Ciri-Ciri Produk
Produk apa
pun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri beragam. Perusahaan harus
mengidentifikasi mana ciri-ciri pilihan yang optimal yang lebih sesuai dengan
membidik pangsa pasar lebih besar jika perusahaan itu mampu memberikan inovasi
pengembangan produk.
3) Pengertian
Produk Mix dan Produk Line
Produk mix (bauran
produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada
konsumen oleh perusahaan. Produk line (lini produk) adalah sekelompok
barang-barang yang prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan memiliki
karakteristik bentuk yang sama.
Bauran
produk lebih bsnysk membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan
pelanggan setia dari produk yang dihasilkan.
4)
Kendala-kendala strategi produk
Tahap-tahap
awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk
unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar
yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut
dari produk-produk individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat
unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk,
sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk.
2.3.2
Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting
dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan
satu-satunya unsur yang memberikan peMasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang
(ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Dari pengertian harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah
nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan
sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar
sejumlah uang. Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan
menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa
produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat
menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda
jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus
digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
a)
Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama
yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:
Bertahan hidup
Jika
perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih,
atau terus perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapakan
harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa
berputar. Perusahaan- perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya
sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variable saja.
Memaksimalisasi laba jangka pendek
Kebanyakan
perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan
keuntungan setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya
ada hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu
untuk memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan
lebih menenkankan keuntungan jangka pendek.
Unggul dalam bagian pasar
Perusahaan –
perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang
memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah
dan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan – perusahaan ini berusaha
keras agar mendapat bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual
serendah mungkin.
Unggul dalam kualitas produk
Suatu
perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di
pasarnya. Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar
bisa menutup biaya penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk
menghasilkan mutu produk yang tinggi.
b)
Strategi Harga. Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix
sebagai salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat
menentukan strategi harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena
kesalahan dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin
tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.
Dalam
menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi
produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. produk
lain yang mempunyai target pasar sama dengan market leadernya tentu
tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari market leder, karena jika
produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market leader,
konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.
c)
Metode-Metode Penetapan Harga. Perusahaan – perusahaan menentukan harga dasar
mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu
berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya
yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark up pricing
method.
·
Metode cost-plus pricing. Pada metode ini,
produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit barang
ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan. Laba
yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin.
Harga Jual = Biaya Total + Margin
·
Metode mark up pricing. Metode mark up
pricing ini hampir sama dengan metode costplus pricing. Hanya saja
metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/
penjual, sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan oleh
produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga
jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan sejumlah mark up.
Mark up sendiri merupakan kelebihan harga
jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark up juga perlu
diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena
biaya-biaya tersebut Masuk dalam mark up.
Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
·
Metode Harga Break Even (Break-even pricing). Penetapan
dengan metode ini artinya harga jual produk adalah sama besarnya dengan
biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu keadaan dikatakan
break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang
dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh
laba jika jumlah penjualannya bisa melebihi di atas titik break even.
Dalam metode ini produsen harus mempunyai anggapan–anggapan terhadap
suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami kesalahan.
·
Penetapan Harga dalam Hubungan dengan Pasar. Dalam
metode ini harga tidak ditentukan berdasarkan biaya produksi, tetapi justru
harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Harga atas suatu barang ditentukan
dari melihat harga barang produksi lain yang ada di pasaran. Perusahaan akan
menentukan harga sama dengan perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih
rendah dari harga pesaingnya.
2.3.3
Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting
yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas
jaringan pemasaran. Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawrkan perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan
produk yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan
konsumennya yang diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini
diperlukan yang namanya komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi
pemasaran, seorang produsen tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga
dapat meningkatkan volume penjualan barang produksinya. Menurut kotler, ada
tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang
disampaikan para komunikator pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah
afektif, kognitif, dan keperilakuan.
Seperti halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga
mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal
ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau
bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan
promosi penjualan.
a)
Periklanan
Periklanan
merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan
jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
b) Personal Selling
Personal
selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli
atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
c)
Publisitas
Publisitas
merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non
pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide
perusahaan.
d)
Promosi penjualan
Promosi
penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan
publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi
penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.
2.3.4
Tempat (place)
Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen
pemasaran salah satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku
banyak disebutkan sebagai aspek distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk
produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran
distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan scbagai tempat
pelayanan jasa.
Dalam perekonomian sekarang ini, produsen tidak langsung menjual hasil
produksinya ke konsumen. Akan tetapi dalam mengembangkan pangsa pasar, produsen
banyak melalui tahapan perantara untuk meMasarkan hasil produksinya.
Beberapa perantara seperti pedagang besar dan pengecer yang membeli dan
menjual kembali barang dagangannya disebut pedagang perantara. Selain
perantara-perantara itu ada perantara lain guna menunjang pemasaran suatu
produk diantaranya makelar, agen penjualan, dan lain sebagainya.
a)
Saluran Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi
penyaluran barang dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam,
yaitu agen, pedagang besar dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran
distribusi barang konsumsi.
·
Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini
disebut sebagai saluran distribusi langsung karena sebagai produsen langsung
mendatangi konsumen.
·
Saluran distribusi menggunakan satu perantara. Bentuk
saluran distribusi ini menggunakan satu perantara yaitu pengecer besar. Yang
dimaksud dengan pengecer besar ini adalah pengecer yang melakukan pembellian
pada produsen untuk kemudian menjualnya pada konsumen akhir.
·
Saluran distribusi tradisional. Dalam saluran
distribusi semacam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
·
Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai
perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian
menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini
terutama agen penjualan.
·
Dalam saluran distribusi ini, produsen memilih agen
sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama kepada pengecer besar.
b)
Saluran Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran
pemasaran untuk kelompok barang industri.
·
Saluran distribusi langsung
·
Saluran distribusi menggunakan satu perantara
distributor industri
·
Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan
dengan pertimbangan bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara
langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada penyalur perlu dipertimbangkan
pula, sehingga agen memegang peran penting dalam penyimpanan barang.
·
Pada umumnya saluran distribusi semacam ini dipakai
oleh produsen yang memiliki department pemasaran. Juga perusahaan yang ingin
memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru.
c)
Manajemen Saluran Distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan system
perilau yang kompleks karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan
perusahaan untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya
saluran distribusi inipun tidak tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan
perubahan system.
d)
Lokasi yang Strategis. Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi
jumlah volume penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh
karenanya, sebuah perusahaan akan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan
sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusinya. Jika berdasarkan
penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial sebagai tempat produk
yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting adalah menentukan
daerah-daerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan barang
hingga sampai ke tangan konsumen.
BAB 3
IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN
3.1 Implementasi
bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
Agar perusahaan tidak kehilangan langganan dan bisa menembus pasar
yang potensial, maka perusahaan harus bisa melayani dan memenuhi permintaan
pasar yang ada. Untuk bisa memenuhi hal itu perusahaan harus berusaha
membuat produknya lebih unggul untuk menarik minat konsumen. Hal
tersebut bisa ditempuh dengan mengadakan perubahan-perubahan warna, bentuk,
ukuran, kualitas, atau menmbah variasi yang ada.
Dengan jalan ini perusahaan akan bisa menciptakan produk sesuai dengan
keinginan pasar, dapat mempengaruhi pandangan konsumen. Ini mengandung
makna bukan akan menjadikan pelanggan tetap loyal pada perusahaan,
tetapi bisa mencipptakan langganan baru yang lebih luas dan potensional.
Dalam perusahaan perniagaan, penjualan berarti transaksi-transaksi yang
meliputi pengiriman barang untuk ditukar dengan kas, janji-janji untuk membayarnya.
Menurut model bauran pemasaran maka hal ini termasuk dalam aaspek
distribusi atau place. Pengiriman barang yang tepat waktu akan membantu
perusahaan untuk bisa memperoleh kepercayaan dari pelanggan yang pada
akhirnya akan meningkatkan volume penjualan.
Selain kedua aspek yang dianggap bisa meningkatkan volume penjualan
masih ada dua aspek yang mempengaruhinya, yaitu aspek harga dan aspek
promosi. Dalam penentuan harga perusahaan sudah seharusnya memiliki
strategi untuk bisa tetap mengusai harga pasar. Penentuan harga ini sesuai
dengan kebutuhan pengeluaran dan biaya operasionalnya. Penentuan harga
ini sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan agar konsumen merasa
puas dengan hasil produksinya yang disertai dengan harga yang berimbang.
Untuk meningkatkan volume penjualan yang diinginkan oleh perusahaan
maka sudah menjadi keharusan bagi produsen memberikan tambahan
pengetahuan pada konsumen dengan memberikan promosi barang yang
diproduksi perusahaan. Promosi merupakan salah satu jalan alternatif bagi
perusahaan agar konsumen mengetahui barang yang diproduksi oleh perusahaan.
Oleh karenanya promosi bisa digunakan sebagai media guna meningkatkan volume
penjualan.
Setiap perusahaan dealer motor mempunyai tujuan dan sasaran
untuk memperoleh keuntungan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini
dapat tercapai jika perusahaan dapat meningkatkan penjualan melalui peningkatan
pangsa pasar dan menerapkan konsep-konsep bauran pemasaran yang tepat, agar
posisi perusahaan di pasaran dapat ditingkatkan. Dalam kaitannya dengan
pembahasan ini, terdapat 4 (empat) kebijaksanaan marketing mix yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu : jenis
produk, harga, promosi, saluran distribusi.
Berikut ini akan disajikan analisis mengenai kebijaksanaan
bauran pemasaran dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.
Produk
Marketing mix adalah permasalahan yang penting
bagi perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan volume penjualan. Salah satu
kebijaksanaan marketing mix yang
berperan dalam meningkatkan volume penjualan adalah aspek produk. Adapun
kaitannya denga aspek produk yang menunjukkan bahwa jenis motor merek Yamaha
yang dijual oleh perusahaan PT. Megatama Motor yaitu : New Vega R Cakram,
Jupiter Z, New Jupiter Z, RX-King, New F1ZR-RR, dan Mio. Oleh karena itulah
pertumbuhan lini produk sepeda motor adalah sebagai berikut :
a.
Tahun 2000 – 2002
Dalam
penjualan sepeda motor khususnya pada PT. Megatama Motor di Makassar selama
tahun 2000 – 2002, jenis sepeda motor yang dijual oleh perusahaan dapat
meliputi : Vega R, Cakram, Jupiter Z dan RX-King.
b.
Tahun 2003 – 2007
Pelaksanaan
penjualan sepeda motor merek Yamaha khususnya pada PT. Megatama Motor di Makassar
selama tahun 2003 – 2007, yang dapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z,
RX-King dan New F1ZR.
c.
Tahun 2008 – 2009
Pelaksanaan
penjualan sepeda motor merek Yamaha dalam tahun 2008 – 2009 pada PT. Megatama
Motor daapat meliputi : Vega R Cakram, Jupiter Z, RX-King, New F1ZR dan Mio.
2.
Harga Jual
Masalah harga jual dalam pemasaran sepeda motor adalah
merupakan faktor yang penting, sebab dengan adanya harga jual yang bersaing
maka akan dapat mempengaruhi peningkatan volume penjualan, dimana kesalahan
dalam penetapan harga jual akan mempengaruhi kelancaran penjualan sepeda motor.
Pentingnya strategi harga jual sepeda motor, maka setiap
perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap penentuan harga jual, hal ini
dimaksudkan untuk melihat penerapan strategi harga jual pemasaran sepeda motor.
3.
Aspek Promosi
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah
menciptakan kesadaran konsumen tentang sifat barang yang akan dijual, sehingga
target penjualan dapat ditingkatkan melalui program promosi yang dilaksanakan
oleh perusahaan dalam melakukan pemasaran sepeda motor. Tujuan dan sasaran yang
dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan promosi tersebut ini adalah untuk
dapat meningkatkan volume penjualan dan selain itu dapat juga mengatasi
ketatnya persaingan dalam pemasaran sepeda motor yang ada.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan PT.
Megatama Motor dalam pemasaran sepeda motornya adalah dengan pemberian brosur
dan potongan harga serta pemberian hadiah-hadiah yang menarik diberikan kepada
para konsumen. Hadiah yang diberikan kepada konsumen meliputi : Helm, Jaket,
Gantungan Kunci dan Kipas Angin.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam penerapan bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan dapat
ditemukan beberapa faktor yang membantu meningkatkan volume penjualan, yaitu
aspek produk (produk yang berkualitas tinggi), aspek tempat (tempat produksi
yang mempunyai dua lokasi mempermudah akses bahan pokok ke rumah produksi).
Sedangkan untuk aspek harga dan promosi, Masih harus ada perbaikan dan
peningkatan secara berkala.
4.2 Saran
Untuk mengoptimalkan penerapan strategi bauran pemasaran produk dengan baik dan berdasarkan hasil analisis
peneliti, akan ada beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan antara
lain:
1.
Promosi perlu digalakkan lagi dengan jalan mengiklankan produk dan memperkuat
jaringan bisnis.
2.
Strategi penjualan yang dilakukan lebih diperbanyak lagi, dan tidak sekedar
hanya sebatas strategi tradisional, semisal mengirimkan produk kripik buah
untuk dikenalkan pada konsumen luar kota secara lebih luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustianto, Perdagangan dalam
Al-quran (www.niriah.com//Agustianto Weblog.htm,diakses 31 Januari 2010)
Arifin, Ali. 2009. Seni Menjual. Yogyakarta:PT.
Andi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Assauri Sofyan. 2002 .Manajemen
Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: RajawaliGrafindo
Baridwan Zaki. 1988. Intermediate
Accounting, Edisi ketiga, Yogyakarta : Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Catur E. Rismiati – Ig. Bomdan
Suratno. 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta;Kanisius.
0 comments:
Post a Comment