BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk adalah buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, zat gizi dan
mineral. Menurut beberapa penelitian jeruk dapat mencegah berbagai penyakit
seperti, penyakit kanker dan stroke.
Musuh alami adalah organisem yang ditemukan di alam yang dapat membunuh
serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian
pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dariserangga. Musuh alam
biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan
memakan individu serangga. Untuk beberapa spesies, musuhalami merupakan
kekuatan utama yang mengatur dinamika populasi serangga,sehingga penting bagi
kita untuk mengetahui bagaimana musuh alamidapatmempengaruhi populasi serangga
untuk mengestimasi pengaruhnya. Untuk menjelaskan kepadatan populasi
serangga dan memprediksi terjadinya outbreaks.
Dalam pest management program, kita perlu memahami musuh alami
untuk memanipulasinya di lapangan sebagai pengendali hama. Pengendalian
hayati(biological control)adalah taktik pengendalian hama yang melibatkan
manipulasimusuh alami hama yang menguntungkan untuk memperoleh pengurangan
jumlah populasi dan status hama di lapangan.
Biological control berbeda dengan naturalcontrol, natural control
dalam prakteknya melibatkan agen lain selain musuhalami, misalnya cuaca atau
makanan. Beberapa author mengungkapkan bahwa biological control dalam arti
luas termasuk semua metode yang melibatkan organisme hidup sebagai bagian dari
taktik pengendalian, seperti penggunaan inangyang resisten, pelepasan serangga
steril, atau manipulasi genetic.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari jeruk
B. Apa saja hama pada tanaman jeruk
C. Apa pengertian dari musuh alami
1.3 Tujuan penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
petani di kabupaten tentang pentingnya pengendaliaan hayati, sebagai
pengendalian yang ramah lingkungan,
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jeruk Manis
Jeruk ini paling banyak jenisnya. Mulai dari jeruk medan, jeruk
pontianak, jeruk keprok, dan jeruk peras. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk
minuman dan puding selain dimakan segar.
2.
Jeruk Lemon
Berwarna kuning muda, berkulit licin, dan mengandung banyak air. Rasanya
asam, dan beraroma khas.Buah jeruk ini berikut kulitnya bisa dibuat
menjadi selai jeruk (selai marmalade). Jika jeruk lemon dipotong tipis
melintang, bisa digunakan untuk hiasan aneka minuman, punch dan salad.
3. Jeruk Nipis
Jeruk nipis berwarna hijau dan agak menguning setelah matang. Bentuknya
bulat dan licin karena mengandung banyak air. Airnya kaya akan asam sitrat yang
dapat mengurai serat daging. Bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada
ikan dan daging.
4.
Orange
Orange enak dimakan setelah matang. Contohnya seperti Navel Orange,
Valencia Orange, dan Florida Orange. Pilih yang bentuknya bulat penuh, kulitnya
jingga terang, dan berat. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk jus, es krim,
campuran cake, dan lain-lain.
5. Jeruk Mandarin
Sepintas mirip orange, tapi warnanya lebih jingga dan lebih kecil,
contohnya jeruk mandarin Ponkam dan mandarin Imperial. Juringnya yang kecil
bisa dimanfaatkan sebagai hiasan cake dan tarlet.
6.
Grapefruit
Dilihat sepintas, jeruk ini mirip jeruk orange tapi bentuknya lebih
besar, rasanya agak asam. Grapefruit kuning warna kulitnya kuning. Grapefruit
merah kulitnya agak jingga sebagian bersemu merah, dan rasanya lebih manis..
Air jeruk ini bisa untuk jus dan campuran puding. Juringnya bisa digunakan
untuk campuran salad dan compote buah.
7.
Jeruk Bali
Jeruk bali berukuran paling besar dibanding jenis-jenis jeruk yang
lainnya. Kulitnya berwarna hijau dan tebal, dagingnya kesat, warnanya putih
agak merah muda, dan merah. Setelah kulit juringnya dikupas, daging buah jeruk
bali bisa digunakan sebagai campuran salad, asinan, rujak, dan es serut.
8.
Jeruk Darah
Selama ini jeruk darah terkenal langka dan hanya bisa dikembangkan di
daerah tertentu. Tapi, sekelompok ilmuwan Inggris memodifikasi gen jeruk ini
sehingga bisa dikembangkan di seluruh penjuru dunia.
Jeruk darah mendapat warna merah khas mereka dari pigmen antosianin yang dikenal juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan resiko sakit jantung dan stroke. Tapi, pigmen ini hanya berkembang di iklim tertentu di mana buah ini terkena periode musim dingin yang singkat. Secara komersial, jeruk ini bisa dikembangkan di daerah tertentu di Italia. Akibatnya, jeruk ini pun tergolong premium dan tentu saja dijual dengan harga mahal, seperti dikutip dari Telegraph.
Jeruk darah mendapat warna merah khas mereka dari pigmen antosianin yang dikenal juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan resiko sakit jantung dan stroke. Tapi, pigmen ini hanya berkembang di iklim tertentu di mana buah ini terkena periode musim dingin yang singkat. Secara komersial, jeruk ini bisa dikembangkan di daerah tertentu di Italia. Akibatnya, jeruk ini pun tergolong premium dan tentu saja dijual dengan harga mahal, seperti dikutip dari Telegraph.
9.
Jeruk Jerpaya
Ada satu jenis buah jeruk yang memiliki banyak khasiat sebagai obat
herbal. Buah jeruk tersebut dikenal dengan bentuknya yang besar dan seperti
pepaya. Maka dari itu jeruk ini disebut sebagai Jerpaya (jeruk-pepaya). Di
dunia kuliner, jenis jeruk ini lebih populer dengan nama jeruk sukade. Sejak
jaman dulu, banyak orang yang menggunakan kulit jeruk ini sebagai manisan.
Karena namanya jeruk sukade maka manisan tersebut juga dinamakan manisan
sukade.Varietas jerpaya sebagian besar memiliki rasa manis dan kaya akan
vitamin C dan anti oksidan.
10. Jeruk Santang
Jeruk santang memiliki rasa manis yang bervariasi, dari yang manis
sekali, manis sedang, sampai manis dengan sedikit asam yang menyegarkan.
Hal lain yang membuat menarik dari kerabat suku Rutaceae ini adalah
sulit menebak rasanya dari bentuknya selain dengan mencicipinya. Bentuk yang
imut atau sedikit besar tidak akan memastikan bahwa rasa jeruk akan manis.
11. Jeruk Kumquat
Kumquat atau kingkit merupakan keluarga jeruk-jerukan
(Rutaceae). Buahnya hampir mirip dengan jeruk keprok
atau orange hanya saja ukurannya lebih kecil dan berbentuk oval.
Ketika matang sempurna maka kulitnya yang berwarna hijau berubah menjadi kuning
cerah.
12.
Jeruk Medan
Jeruk medan merupakan salah satu produk agroindustri yang berasal dari
Sumatera Utara. Jeruk medan mempunyai nama ilmiah Citrus sinesis (L). Buah
jeruk medan berukuran sedang, tangkainya kuat. Bentuknya bulat, bulat lonjong
atau bulat rata (papak) dengan bagian dasar, ujungnya bulat atau papak,
bergaris tengah 4-12 cm. Buah yang masak berwarna orange, kuning atau hijau
kekuningan, berbau sedikit harum, agak halus, tidak berbulu, kusam, dan sedikit
mengkilat. Kulit buah tebalnya 0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau
orange tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging
dan kuat melekat pada dinding buah.
2.2 Musuh Alami Pada Tanaman Jeruk
·
Tawon kertas ( Paper Wasps, Yellow Jackets, Hornets, Mason Wasps )
Tawon kertas ( Paper Wasps, Yellow Jackets, Hornets, Mason Wasps )
Tawon ini sudah dikenal umum. Ada bermacam-macam dengan panjang sekitar
1 cm sampai 4 cm. Tawon ini membuat sarang dari kertas atau tanah untuk
memelihara anaknya. Sengatannya menyakitkan. Tawon ini efektif untuk memburu banyak
jenis ulat termasuk Ulat Bunga Jeruk. Ia mampu menangkap ulat besar.
Macam-macam serangga lain juga dimakan oleh tawon ini. Selain serangga, dia
juga makan sari madu dari bunga.
·
Daur
hidup
Tawon kertas ini adalah serangga sosial yang membuat sarang dari kertas.
Seperti semut, masyarakat tabuhan kertas ini dikuasai oleh ratu. Kertasnya di
produksi tawon ini dengan cara mengunyah kulit pohon. Ratu tawon meletakkan
sebutir telur dalam setiap lubang atau sel di sarang itu dan kemudian menetas
menjadi larva yang diberi makan oleh kaum pekerja di dalam sarang. Telur
menetas dan tawon pekerja membawa potongan tubuh ulat atau serangga lain untuk
makanan larva. Madu juga dibawa untuk makanan larva. Setelah keluar dari
kepompong, tabuhan ini muncul sebagai tawon pekerja yang baru. Ia meneruskan
hidupnya sebagai pekerja dewasa, dan ikut mencari makanan untuk sarang. Tawon
pekerja tidak kawin. Hanya ratu saja yang kawin dan meletakkan telur.
2.3 Hama Tanaman Jeruk
·
Ulat Bunga Jeruk (Prays citri Mill)
Ulat Bunga Jeruk (Prays citri Mill)
Ulat ini menyerang bunga tanaman jeruk manis. Bunga jeruk yang masih
kuncup atau yang sudah terbuka juga dimakannya. Kadang-kadang bunga dipintal
dengan lamat (jaring) dan ulat memakan bunga itu sampai habis. Selain memakan
bunga, ulat ini juga memakan buah yang masih kecil atau tangkai bunga. Warna
ulat ini putih kekuning-kuningan. Panjang ulat ini kurang lebih 5 mm. Ngengat
kecil sama panjangnya dengan ulat ini, tetapi warna sayapnya berbeda. Sayap
depan cokelat kemerah-merahan, abu-abu berbercak putih kotor. Sedangkan sayap
belakang cokelat muda atau abu-abu, bagian tepinya berumbai-rumbai.
·
Pengendalian:
Pengendalian hayati juga dapat dilakukan dengan memamfatkan parasitoid,
predator atau musuh alami lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian hayati sangat dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar
ekologi terutama teori tentang pengaturan populasi oleh pengendali alami dan
keseimbangan ekosistem.Sesuai dengan konsepsi dasar Pengendalian Hama Terrpadu
pengendalian hayati memegang peranan yang menentukan karena semua usaha teknik
pengendalian yang lain secara bersama ditujukan untuk mempertahankan dan
memperkuat berfungsinya musuh alami sehingga populasi hama tetap berada di
bawah aras ekonomik Dibandingkan dengan teknik-teknik pengendalian yang lain
terutama pestisida kimia, pengendalian hayati memiliki tiga keuntungan utama
yaitu permanen, aman, dan ekonomi
3.2 Saran
Sebaiknya kita dapat menjaga keanekaragaman hayati tanaman jeruk, karena
dengan begitu dapat memamfaatkan musuh alami maka lingkungan akan terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2011. http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/index.php?option=com_content&view=article&id=74:istilah-dan-pengertian-di-perlindungan-perkebunan&catid=15:home
Di akses tanggal 20 November 2011
Anonymous.2011. http://pakreatif.blogspot.com/2011/03/mikroorganisma-patogen.html Di akses tanggal 20 November 2011
Anonymous.2011. http://www.artikata.com/arti-344015-patogen.html Di akses tanggal 2 Novemmber 2011
Anonymous.2011. http://www.infoopt.com/?Musuh_alami Di akses tanggal 20 November 2011
Basukriadi, Adi. 2005. Buku Materi Pokok:
Pengendalian Hayati. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Hadi.2011.http://hadianiarrahmi.wordpress.com/2010/04/24/musuh-alami-pada-serangga/ Di akses tanggal 20 November 2011
.
ReplyDelete