Friday, 24 April 2015

Makalah Buah Belimbing Dan Manfaat Belimbing

1.1 Pengertian Belimbing
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku (Indonesia), tetapi dari sumber lain juga mengatakan buah ini berasal dari Amerika tropis. Buahnya memiliki rasa asam dan sering digunakan sebagai penyegar sirup, penyedap masakan, membersihkan noda pada kain dan barang yang terbuat dari kuningan, membersihkan tangan yang kotor dan sebagai bahan obat tradisional.
Tanaman ini dapat mencapai tinggi 5-10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan diameternya hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m di atas permukaan laut. Batangnya bergelombang kasar, pendek dan cabangnya sedikit. Daunnya membentuk kelompok menyirip bergantian, panjangnya 30-60 cm dan berkelompok pada akhir cabang.
1.2 Klasifikasi Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)http://gudangilmu201.blogspot.com/
Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi                 : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Rosidae
Ordo                            : Geraniales
Famili                          : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus                          : Averrhoa
Spesies                        : Averrhoa bilimbi L.
Pada setiap daun terdapat 11-45 pasang daun oval. Bunganya kecil, muncul langsung dari batang dengan tangkai bunga berbulu. Mahkota bunganya berjumlah lima, berwarna putih, kuning atau ungu. Buah berbentuk elips seperti torpedo dengan panjang 4 -10cm. Warnanya hijau ketika muda dengan kelopak yang tersisa menempel di ujung. Buah masak berwarna kuning atau pucat. Daging buah berair dengan rasa yang sangat masam hingga manis. Kulitbuahnya mengkilap dan tipis. Bijinya kecil, datar, cokelat, dan ditutupi dengan lendir.

1.3 Manfaat dan Khasiat Daun dan Buah Belimbing Wuluh

Adapun khasiat dari belimbing wuluh adalah sebagai berikut. 
1.      Pengobatan jerawat
Untuk mengobati jerawat siapkan 3 buwah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit garam. Tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari. Atau siapkan 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari. 

2.      Pengobatan Tekanan Darah Tinggi
Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji sari gading 25gr yang sudah dicuci bersih. Biji sari gading ditumbuk halus. Masukan kedalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari. Buah yang besar dan berwarna hijau diparut, ambil air nya dan diminum. Atau bisa juga dengan cara menyiapkan 3 buah belimbing wuluh yang dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tinggal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, Minum setelah makan pagi. 

3.      Obat batuk 
Caranya: Daun, bunga, buah yang masing-masing sama banyaknya direbus dalam air yang mendidih selama 1/2 jam, dan minum air nya. Untuk batuk pada anak, ambilah 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temugiring, 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dupotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin lalu disaring, diminum dengan madu seperlunya. sehari 3 kali 3/4 gelas. 
4.      Pengobatan Diabetes 
Sementara unutuk anda yang menderita diabetes, siapkan 6 buah belimbing wuluh, lalu dilumatkan, direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah, Saring, minum 2 kali sehari. 

5.      Pengobat Gondongan 
Caranya: Setengah genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dengan 3 bawang putih. Kompreskan pada bagiyan gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikit daunya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Barurkan ketempat yang sakit. 

6.      Rematik 
Caranya: Segenggam daun belimbing wuluh dicuci, tumbuk sampai halus, tambahkan kapur sirih, gosokan kebagiyan yang sakit itu. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkih dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempet yang sakit. Atau bisa juga dengan cara menyiapan 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia Champaca L.), 15 biji cengkih, 15 butir lada hitam, di cuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagiyan tubuh yang sakit.

7.      Pegal linu 
Caranya: Satu genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkih, 15 biji lada, digiling halus lalu ditambahkan cuka secukupnya. Lumukan ke tempat yang sakit. 
8.      Panu 
Caranya: Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terasa panu. Lakukan 2 kali sehari. 

1.4 Morfologi tumbuhan
Belimbing wuluh merupakan tanaman berbentuk pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m. Daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Ciri buah belimbing wuluh yaitu buahnya berbentuk bulat lonjong bersegi hingga seperti torpedo, panjangnya 4-10 cm. Warna buah ketika muda hijau dengan sisa kelopak bunga menempel pada ujungnya. Apabila buah sudah masak, maka buah berwarna kuning atau kuning pucat.Daging buahnya mengandung banyak air dan rasanya asam.Kulit buahnya berkilap dan tipis.Biji bentuknya bulat telur, gepeng.
                                 
1.5 Struktur kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu: Lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan hipodermis
1. Lapisan epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang palingmenarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetikdipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-bedapada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimetermisalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, yang paling tipisberukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi danperut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit.Epidermis melekat eratpada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zatmakanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melaluidinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.Lapisan epidermis terdiri atas 5 lapisan: stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum (lapisan jernih), stratum granulosum (lapisan butir), stratum spinosum (lapisan taju) dan stratum basalis (lapisan benih)
2. Lapisan dermis
Lapisan dermis ini jauh lebih tebal daripada epidermis dan tersusun atas jaringan fibrosa dan jaringan ikat yang elastis. Lapisan ini terdiri atas: a. Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah ; b. Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan lapisan hypodermis yang terdiri atas serabut kolagen. Seratserat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
3. Lapisan hipodermis

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluhdarah dan limfe.Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menujul apisan kulit jangat.Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagaibantalan atau penyangga bagi organ-organ tubuh bagian dalam dan sebagai cadangan makanan.

0 comments:

Post a Comment