Monday 11 May 2015

Makalah Tentang Pengertian Statistik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Berbicara prihal pendidikan maka kita juga akan membicarakan tentang kehidupan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berjalan hampir selama kehidupan ini terbentuk. Ketika manusia dilahirkan di muka bumi ini, maka ia akan mulai belajar hingga kelak ia meninggalkan dunia ini. 
Selain itu pendidikan juga memainkan peranan yang sangat penting bagi bangsa dan Negara yaitu dalam membentuk kepribadian generasi penerus suatu bangsa. Kekuatan dan kelemahan suatu bangsa ditentukan oleh seberapa matang dan dewasanya pemikiran dari warganya. Sehingga melalui pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang diakui oleh masyarakat.
Di Indonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia-manusia yang cerdas, bertanggung jawab, bermoral, berkepribadian luhur, bertaqwa, dan memiliki keterampilan. Pendidikan dijadikan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan ini sangat penting karena perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan yaitu sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan  manusia itu sendiri. Diharapkan dengan adanya interaksi yang baik antara pendidik dengan subjek didik maka tujuan pendidikan dapat tercapai.
Untuk tetap mewujudkan system pendidikan yang baik, maka kesemua masalah pokok pendidikan haruslah dipahami bersamaan dengan faktor-faktor penyebabnya. Sehingga oleh berbagai pihak yang terkait dapat mengupayakan pemecahan atau penanggulangan yang terbaik agar pendidikan di Indonesia tetap bisa menjapai tujuannya.
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah yang berjudul “Permasalahan Pendidikan” dengan membahas lebih lanjut mengenai permasalahn pokok pendidikan, factor penyebab serta masalah aktualnya yang telah ditemui di masyarakat.


1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1     Apa yang menjadi masalah pokok pendidikan di Indonesia?
1.2.2     Apa jenis permasalahan pendidikan di Indonesia?
1.2.3     Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan masalah pendidikan di Indonesia?
1.2.4     Apa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia?

1.3     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1     Untuk mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia.
1.3.2     Untuk mengetahui jenis permasalahan pendidikan di Indonesia.
1.3.4     Untuk mengetahui contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia.


BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Statistik dan statistika
Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu.
Umumnya suatu data diikuti atau dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau keadaan tertentu. Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, dan koefisien korelasi.
a.      Jenis Statistik
Berdasarkan jenisnya, statistik dibedakan menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data.
Statistik deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen / proposisi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik (Sugiyono, 2006).
Statistik inferensial adalah statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji t (Sugiyono, 2006).


b.    Pengertian statistika.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimanacaranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuatkesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Pembagian Statistika
1.           Statistika Deskriptif adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan datamengolah data, menyajikan data, menganalisis data
2.           Statistika Induktif (Inferens) adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data,mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dan mengambil keputusan
Kegunaan Statistika
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat yang dapat membantu pengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang di kumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasakan data masa lalu.
 Definisi Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian

2.2 Macam-macam Variabel Penelitian
Dalam bukunya, Statistika untuk Penelitian, Prof. DR. Sugiyono menyebutkan bahwa menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka variabel dibedakan menjadi :
  1. Variabel Independen
  2. Variabel Dependen
  3. Variabel Moderator
  4. Variabel Intervening
  5. Variabel Kontrol
Variabel Independen, sering juga disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, atau antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modelling / Pemodelan Persamaan Struktural, variabel independen disebut sebagai variabel eksogen.
Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, atau konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia, dikenal sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modelling / Pemodelan Persamaan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel indogen.
Contoh hubungan variabel independen – dependen :
Intensitas Iklan                   ———-        Jumlah Penjualan
(Variabel Independen)                    (Variabal Dependen)
            Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel independen kedua. Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke tiga ikut mencampuri. Di sini, anak berlaku sebagai variabel moderator, yang memperkuat hubungan, dan pihak ketiga adalah variabel moderator yang memperlemah hubungan.
Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknyaumur). Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu gaya hidup seseorang. Antara variabel pengjasilan dengan gaya hidup terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini sering digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimen.
Contoh : pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan pemasaran. Variabel independennya adalah pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya produk yang dipasarkan sama, lokasi pemasaran sama, alat-alat yang digunakan sama, ruang tempat pemasaran sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih pasti.
2.3 Macam – Macam Data
Data Berdasarkan Sumbernya
1.            Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
Contoh data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD)dan penyebaran kuesioner.
2.            Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Contoh data sekunder adalah Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.


Data Berdasarkan Sifatnya
1.    Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Contoh : tingkat kepuasan ( tidak puas, puas, sangat puas).
2.    Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Contoh : jumlah benda, penghasilan seseorang
 Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya data kualitatif di bagi dua :
·         Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang.
Contoh data diskrit misalnya:
1)      Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.
2)      Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.
3)      Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.

·         Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan.
Contoh data kontinum misalnya:
1)      Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter.
2)      IQ Budi adalah 120.
3)      Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius.
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
·                     Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu.
Contoh : Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin.
·                     Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya.
Contoh : Peringkat (ranking) mahasiswa dalam satu kelas yang menunjukkan urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah.
·                     Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Contoh : jarak kota A ke kota B ditempuh dengan kecepatan antara 60km/jam sampai dengan 65km/jam
·                     Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval tetapi berlaku 0 mutlak.
Contoh : pengukuran berat
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya :
·                     Data time Series adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap rupiah Indonesia dari tahun 2004 sampai 2013,
·                     Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2012, data pelanggan PT. Tendo bulan mei 2013.
·                     Data Panel adalah data yang berisi gabungan antara data time series dan data cross section.
Contoh : data manufaktur dari berapa perusahaan di periode tertentu.

 

2.5 Pengertian Populasi dan Sampel

a.      Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Kata populasi (dari bahasa Inggris: Population) dalam bidang statistika berarti sekumpulan data yang menjadi objek inferensi.

b.      Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sample yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita. 
2.5 Tujuan dan Manfaat Mempelajari Statistik
a.      Manfaat Statistika
Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam sebagai contoh sederhana:
·         Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dll.
·         Sebagai mahasiswa, selain statistika dipelajari secara formal sebenarnya kita sudah menggunakannya dalam perhitungan Indeks prestasi.
·         Dalam dunia bisnis, para pemain saham atau pengusaha sering menerapkan statistika untuk memperoleh keuntungan. Seperti peluang untuk menanamkan saham.
·         Sedangkan dalam bidang industri, statistika sering digunakan untuk menentukan keputusan. Contohnya berapa jumlah produk yang harus diproduksi dalam sehari berdasarkan data historis perusahaan, apakah perlu melakukan pengembangan produk atau menambah varian produk, perlu tidaknya memperluas cabang produksi, dll.
Jadi statistika sebenarnya sangat penting bagi kita, dapat berguna dalam menentukan keputusan meskipun kadangkala penggunaannya tidak kita sadari.

b.      Tujuan Statistik
Merupakan suatu pendekatan modern untuk menyajikan mengenai konse-konsep dasar dan metode statistik secara lebih jelas dan langsung dapat membantu seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-cara kuantitatif.
Beberapa jenis pertanyaan sehari-hari yang membutuhkan suatu keputusan  adalah  sebagai berikut :

1. Pertanyaan pribadi
Misalnya :
·         Kepada siapa saya akan kawin ?
·         Bidang pekerjaan apakah yang saya pilih dan sesuai dengan diri saya ?
·         Sub sistem pencatatan dan pelaporan manakah yang harus dibenahi ?

2. Pertanyaan yang berhubungan dengan masalah bisnis.
Misalnya :
·         Apakah gedung ini akan kita beli atau sewa ?
·         Apakah produk barang baru ini akan dilempar ke pasaran atau tidak ?
·         Apakah kita menginvestasikan uang pada saat ini atau menunggu 1 tahun lagi ?
3. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemerintahan sifatnya nasional.1
Misalnya :
·         Apakah sistem pencatatan dan pelaporan UPGK akan dihapuskan ?
·         Apakah kegiatan TKBK akan dikurangi ?
·         Apakah kegiatan Posyandu harus lebih ditingkatkan pada saat ini ?
Semua pertanyaan tersebut membutuhkan suatu keputusan yang baik yang sudah memikirkan untung dan ruginya. Di dalam sebagian besar kasus-kasus pekerjaan yang kita alami sehari-hari, benefit dan cost adalah faktor utama yang paling diasosiasikan dengan pengambilan suatu keputusan.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan“agogos” artinya membimbing. Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).               

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Prof. Dr. Umar & Sulo,Drs. S. L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berkembanganya Masalah Pendidikan. (http://hamdanizone.blogspot.com/2011/12/faktor-faktor-yang mempengaruhi.html) diakses pada 2 September 2013.

Pakpahan, Effendi. 2013. Faktor Pendukung Masalah Pendidikan.

 

(http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/faktor-pendukung-masalah-pendidikan.html) diakses pada 2 September 2013.



0 comments:

Post a Comment