Monday 20 April 2015

Makalah Tentang Tanaman Hiyas Pada Tahun 2015

1.      BUDIDAYA TANAMAN PLATYCERIUM


Budidaya tanaman platycerium

Paku Tanduk Rusa (Platycerium) adalah suatu genus tumbuhan paku dengan lebih kurang 18 jenis. Kesemuanya merupakan epifit (akar melekat di batang pohon) dengan penampilan yang unik karena memiliki dua tipe daun dengan fungsi dan bentuk jelas berbeda. pada umumnya tumbuhan paku, Spora dalam tempat yang lembab menjadi prothallium yang berbentuk lembaran. Prothallium ini merupakan gametophyt-nya. Gametophy ini menghasilkan archegonium dan antheridium yang terdapat dipermukaan sebelah bawah prothallium. Setelah spermatozoida yang dihasilkan antheridium dapat membuahi sel telur yan terdapat dalam archegoniumnya, maka zygota kemudian menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan baru ini akan terus berkembang menjadi Tumbuhan Paku. Karena Tumbuhan ini mampu menghasilkan spora maka ia disebut sporophyt. Tidak semua daun tumbuhan ini mampu menghasilkan spora. Daun-Daun yang mandul (steril) tidak dapat menghasilkan spora. Daun yang subur (fertil)dapat menghasilkan spora

SYARAT TUMBUH
Di tempat lembab (higrofit) 2. Di air (hidrofit) Contoh : Azolla pinnata dan Salvinia natans 3. Permukaan batu Contoh : Petris sp. 4. Tanah contoh : Adiantum cuneatum (suplir), Alsophila glauca (paku tiang) 5. Tanah berair contoh : Marsilea sp. 6. Menempel (epifit) di kulit pohon contoh : Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa) dan Aspelnium nidus (paku sarang burung). Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis.

Dua tipe daun:
1.    Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga.
2.    Tipe kedua menjuntai dari “pusat” daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih.

Paku yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia).
Tanaman hias ini biasa ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman.
Tempat yang disukai oleh tanaman ini adalah tempat yang teduh, yang tidak langsung memperoleh sinar matahari.

Anakan yang tumbuh dapat dipisah dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat lain.


2. BUDIDAYA LIDAH BUAYA ( Aloe Barbadensis Milleer)


Budidaya Lidah Buaya


Lidah buaya dibudidayakan sebagai tanaman hias sekaligus sebagai herbal yang memiliki berbagai manfaat.
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika dan tumbuh baik di iklim kering. Dengan sedikit perawatan, Anda bisa menumbuhkan tanaman ini di pekarangan rumah Anda.
Meskipun merupakan tanaman outdoor, lidah buaya bisa pula tumbuh di dalam ruangan asal mendapat cukup cahaya.

Cara Merawat Tanaman Lidah Buaya
Sebelum menanam, pastikan untuk memilih bibit yang sehat. Pastikan daun terlihat bersih tanpa adanya bintik atau noda.
Lidah buaya merupakan tanaman yang tidak memerlukan banyak perawatan.
Meskipun begitu, Anda tetap harus memperhatikan perawatan dasar agar tanaman bisa tumbuh sehat.
Berikut adalah cara menanam lidah buaya dengan baik dan benar.

1. Sinar Matahari
Lidah buaya merupakan tanaman yang membutuhkan banyak sinar matahari. Hanya saja, hindarkan sinar matahari yang terlalu intens karena dapat merusak daun. Bintik coklat gelap atau oranye pada daun merupakan pertanda lidah buaya terkena sinar matahari terlalu banyak.
Jika sudah parah, daun akan bersisik dan berubah oranye sepenuhnya. Untuk menghindari hal ini, letakkan lidah buaya pada tempat teduh dengan sinar matahari langsung.

2. Tanah dan Pupuk
Tanah untuk menanam lidah buaya harus dipastikan cukup kering (bukan tanah basah). Jika memungkinkan, campur tanah dengan pasir, batu apung, dan perlit. Selain tanah yang tepat, pemberian pupuk juga diperlukan, apalagi jika lidah buaya nampak tumbuh kurang subur.

3. Penyiraman
Lidah buaya memiliki daun berdaging sehingga memungkinkannya menyimpan air. Oleh karena itu, lidah buaya hanya membutuhkan air dalam jumlah minimal.
Jumlah air berlebih hanya akan menyebabkan tanaman menjadi busuk. Sirami lidah buaya hanya jika tanah terlihat sudah kering. Pastikan pot memiliki lubang drainase untuk membuang kelebihan air.

4. Mengganti Pot
Lidah buaya yang sehat memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan segera memiliki banyak tunas.
Jika tanaman telah tumbuh besar sehingga pot tidak cukup lagi, maka sudah waktunya bagi Anda untuk menggantinya dengan pot yang baru. Jangan biarkan tunas baru tumbuh melampaui 10 cm karena hanya akan menyedot energi dari pohon induk. Oleh karena itu, segera pisahkan tunas yang sudah berukuran 10 cm dan tanam dalam pot tersendiri. Saat memilih pot, pilih yang lebar alih-alih yang dalam karena lidah buaya tidak memiliki akar yang panjang. Pot yang lebar akan mengakomodasi pertumbuhan daun dan tunas.

Masalah Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan hanya memerlukan perawatan sederhana.
Namun begitu, terdapat beberapa masalah yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah perubahan warna daun atau daun yang rontok. Masalah tersebut biasanya disebabkan oleh drainase yang tidak tepat, masalah dengan intensitas cahaya matahari, atau akibat paparan cuaca dingin. Lidah buaya yang lambat tumbuh bisa disebabkan oleh berlebihnya pasokan air atau terlalu banyak pupuk atau makanan.


3BUDIDAYA MAWAR ( Rosa Sp)

Mawar

Bunga mawar merupakan bunga yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Bunga ini merupakan lambang kehidupan religi dan cinta dalam kehidupan manusia, sehingga sangat banyak digunakan dalam hiasan pernikahan dan dalam acara romantis bersama pasangan.
Bunga mawar memiliki banyak varietas dan aneka warna yang menarik. Seiring meningkatnya akan permintaan bunga ini maka banyak budidaya bunga mawar dilakukan. Budidaya bunga mawar dapat dilakukan oleh siapa saja yang penting rajin dan menyayangi tumbuhan bunga ini. Budidaya dapat dilakukan untuk sekedar hobi ataupun untuk agrobisnis. Berikut tahapan dalam budidaya bunga mawar:
Mempersiapkan bibit. Bibit bunga mawar bisa didapat dengan berbagai cara diantaranya dengan stek batang, okulasi, mencangkok, dan menanam biji. Untuk pemula yang baru belajar dan ingin memperoleh hasil yang cepat tanpa menunggu lama dapat juga membeli dari penjual bibit bunga mawar dalam polybag yang sudah berumur setengah tahunan. Pemilihan bibit ini sangat menentukan mawar yang akan dihasilkan kelak.
Mempersiapkan lahan dan media tanam. Persiapan dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada lahan yang telah disediakan, lubang yang dibuat memiliki diameter sekitar 15 cm dan memiliki kedalaman sekitar 35 cm. Kemudian tanam bibit yang telah dipersiapkan pada lahan. Selesai penanaman bibit, bibit yang yang baru ditanam tadi diberi air sampai cukup basah.
Merawat bunga mawar. Perawatan pada bunga ini diantaranya:
ü Penyiangan dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar bunga mawar
ü Pemupukan, untuk pemupukan dilakukan secara rutin 3-4 bulan sekali dengan dosis sesuai kondisi tanaman. Pemupukan bisa dengan memberikan pupuk NPK sebanyak 5 gram pupuk/tanaman.
Penyiraman, penyiraman ini sangat penting terutama pada saat fase pertumbuhan. Penyiraman dilakukan sehari minimal 1 kali dan dilakukan paling baik di waktu pagi dan sore hari saat suhu udara tidak terlalu panas sehingga penguapan air dari tanah kecil.
Pemangkasan, ini dilakukan agar memperoleh batang yang kokoh, tanaman menghasilkan tunas-tunas muda baru sehingga produktivitasnya meningkat, peremajaan tanaman, dan menjaga tanaman selalu dalam kondisi sehat.


4. BUDI DAYA TANAMAN DIEFFAN BACHIA



Dieffenbachia merupakan jenis tanaman hias ruangan yang telah populer lebih dari 150 tahun yang lalu. Kepopuleran tanaman ini karena daunnya cantik dan penampilannya menawan. Dieffenbachia memiliki daya adaptasi yang bagus terhadap lingkungan. Jenis Tanaman ini pada umumnya dijual sewaktu tanaman masih muda, pada saat ketinggian tidak Lebih dari 50 – 75 cm, yang daun – daunnya bagian bawah menutupi bibir pot.
Apabila tanaman ini dibiarkan tanpa di pangkas akan mencapai ketinggian 120 – 150 cm. Daun dan batangnya beracun, karena mengandung calcium oxalate yang bisa mengakibatkan kebengkakan kulit.

·         Persyaratan Tumbuh Dan Perlakuan
         
a.       Kebutuhan cahaya
Dieffenbachia tumbuh baik di tempat yang mendapat cahaya matahari tidak langsung . Apabila tanaman ini menggunakan cahaya buatan dari cahaya lampu , diperlukan cahaya Yang berkekuatan 250 – 400 f.c. selama 12 – 14 jam sehari
         
b.      Kebutuhan Suhu
Dieffenbachia membutuhkan suhu lingkungan pada siang hari 75 0F – 85 0F dan suhu malam hari 650F – 70 0F . kelembapan sekitar 50%

c.       Media Tanam
Media tanam yang cocok untuk tanaman ini adalah campuran satu bagian tanah, satu bagian pupuk kandang atau kompos, dan satu bagian pasir. Setiap 4 – 5 kg media ditambah 1,5 sendok teh super phosphat 20% , 1 sendok makan dapur , 2 sendok teh pupuk 5 – 10 – 5 .

d.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan setiap 2 – 3 bulan sekali. Pemupukan bagi tanaman baru dibeli atau baru dilakukan pengepotan kembali harus menunggu sesudah 4 bulan .

e.       Pengepotan Kembali
Pengepotan kembali tanaman ini bisa dilaksanakan setiap waktu jika tanaman telah memenuhi pot .
f.       Perbanyakan Tanaman
Tanaman ini sangat mudah dilakukan perbanyakan dengan cara memisahkan anakan dari induknya setiap waktu , dan dengan stek batang.

0 comments:

Post a Comment