1. BUDIDAYA TANAMAN PLATYCERIUM
Budidaya tanaman platycerium |
Paku
Tanduk Rusa (Platycerium) adalah suatu genus tumbuhan paku dengan lebih kurang
18 jenis. Kesemuanya merupakan epifit (akar melekat di batang pohon) dengan
penampilan yang unik karena memiliki dua tipe daun dengan fungsi dan bentuk
jelas berbeda. pada umumnya tumbuhan paku, Spora dalam tempat yang lembab
menjadi prothallium yang berbentuk lembaran. Prothallium ini merupakan
gametophyt-nya. Gametophy ini menghasilkan archegonium dan antheridium yang
terdapat dipermukaan sebelah bawah prothallium. Setelah spermatozoida yang
dihasilkan antheridium dapat membuahi sel telur yan terdapat dalam
archegoniumnya, maka zygota kemudian menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan
baru ini akan terus berkembang menjadi Tumbuhan Paku. Karena Tumbuhan ini mampu
menghasilkan spora maka ia disebut sporophyt. Tidak semua daun tumbuhan ini
mampu menghasilkan spora. Daun-Daun yang mandul (steril) tidak dapat
menghasilkan spora. Daun yang subur (fertil)dapat menghasilkan spora
SYARAT TUMBUH
Di
tempat lembab (higrofit) 2. Di air (hidrofit) Contoh : Azolla pinnata dan
Salvinia natans 3. Permukaan batu Contoh : Petris sp. 4. Tanah contoh :
Adiantum cuneatum (suplir), Alsophila glauca (paku tiang) 5. Tanah berair
contoh : Marsilea sp. 6. Menempel (epifit) di kulit pohon contoh : Platycerium bifurcatum
(paku tanduk rusa) dan Aspelnium nidus (paku sarang burung). Tumbuhan paku
melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis.
Dua tipe daun:
1.
Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada
kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air,
sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga.
2.
Tipe kedua menjuntai dari “pusat” daun tipe pertama dengan bentuk
menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian),
fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun
yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih.
Paku
yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di
semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia).
Tanaman hias ini
biasa ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada
taman.
Tempat
yang disukai oleh tanaman ini adalah tempat yang teduh, yang tidak langsung
memperoleh sinar matahari.
Anakan
yang tumbuh dapat dipisah dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada
tempat lain.
2. BUDIDAYA LIDAH BUAYA ( Aloe
Barbadensis Milleer)
Budidaya Lidah Buaya |
Lidah buaya dibudidayakan sebagai tanaman hias sekaligus sebagai herbal
yang memiliki berbagai manfaat.
Lidah
buaya merupakan tanaman asli Afrika dan tumbuh baik di iklim kering. Dengan
sedikit perawatan, Anda bisa menumbuhkan tanaman ini di pekarangan rumah Anda.
Meskipun
merupakan tanaman outdoor, lidah buaya bisa pula tumbuh di dalam ruangan asal
mendapat cukup cahaya.
Cara Merawat Tanaman Lidah
Buaya
Sebelum menanam, pastikan untuk memilih bibit yang sehat.
Pastikan daun terlihat bersih tanpa adanya bintik atau noda.
Lidah
buaya merupakan tanaman yang tidak memerlukan banyak perawatan.
Meskipun
begitu, Anda tetap harus memperhatikan perawatan dasar agar tanaman bisa tumbuh
sehat.
Berikut adalah cara menanam lidah buaya dengan baik dan
benar.
1. Sinar Matahari
Lidah buaya merupakan tanaman yang membutuhkan banyak
sinar matahari. Hanya saja, hindarkan sinar matahari yang terlalu intens karena
dapat merusak daun. Bintik coklat gelap atau oranye pada daun merupakan
pertanda lidah buaya terkena sinar matahari terlalu banyak.
Jika
sudah parah, daun akan bersisik dan berubah oranye sepenuhnya. Untuk
menghindari hal ini, letakkan lidah buaya pada tempat teduh dengan sinar
matahari langsung.
2. Tanah dan Pupuk
Tanah untuk menanam lidah buaya harus dipastikan cukup
kering (bukan tanah basah). Jika memungkinkan, campur tanah dengan pasir, batu
apung, dan perlit. Selain tanah yang tepat, pemberian pupuk juga diperlukan,
apalagi jika lidah buaya nampak tumbuh kurang subur.
3. Penyiraman
Lidah buaya memiliki daun berdaging sehingga
memungkinkannya menyimpan air. Oleh karena itu, lidah buaya hanya membutuhkan
air dalam jumlah minimal.
Jumlah
air berlebih hanya akan menyebabkan tanaman menjadi busuk. Sirami lidah buaya
hanya jika tanah terlihat sudah kering. Pastikan pot memiliki lubang drainase
untuk membuang kelebihan air.
4. Mengganti Pot
Lidah buaya yang sehat memiliki tingkat pertumbuhan pesat
dan segera memiliki banyak tunas.
Jika tanaman telah tumbuh besar sehingga pot tidak cukup
lagi, maka sudah waktunya bagi Anda untuk menggantinya dengan pot yang baru.
Jangan biarkan tunas baru tumbuh melampaui 10 cm karena hanya akan menyedot
energi dari pohon induk. Oleh karena itu, segera pisahkan tunas yang sudah
berukuran 10 cm dan tanam dalam pot tersendiri. Saat memilih pot, pilih yang
lebar alih-alih yang dalam karena lidah buaya tidak memiliki akar yang panjang.
Pot yang lebar akan mengakomodasi pertumbuhan daun dan tunas.
Masalah Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan hanya
memerlukan perawatan sederhana.
Namun
begitu, terdapat beberapa masalah yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah
perubahan warna daun atau daun yang rontok. Masalah tersebut biasanya
disebabkan oleh drainase yang tidak tepat, masalah dengan intensitas cahaya
matahari, atau akibat paparan cuaca dingin. Lidah buaya yang lambat tumbuh bisa
disebabkan oleh berlebihnya pasokan air atau terlalu banyak pupuk atau makanan.
3. BUDIDAYA
MAWAR ( Rosa Sp)
Mawar |
Bunga mawar merupakan bunga yang sudah
tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Bunga ini merupakan lambang
kehidupan religi dan cinta dalam kehidupan manusia, sehingga sangat banyak
digunakan dalam hiasan pernikahan dan dalam acara romantis bersama pasangan.
Bunga mawar memiliki banyak varietas dan
aneka warna yang menarik. Seiring meningkatnya akan permintaan bunga ini maka
banyak budidaya bunga mawar dilakukan. Budidaya bunga mawar dapat dilakukan
oleh siapa saja yang penting rajin dan menyayangi tumbuhan bunga ini. Budidaya
dapat dilakukan untuk sekedar hobi ataupun untuk agrobisnis. Berikut tahapan
dalam budidaya bunga mawar:
Mempersiapkan bibit. Bibit bunga mawar
bisa didapat dengan berbagai cara diantaranya dengan stek batang, okulasi,
mencangkok, dan menanam biji. Untuk pemula yang baru belajar dan ingin
memperoleh hasil yang cepat tanpa menunggu lama dapat juga membeli dari penjual
bibit bunga mawar dalam polybag yang sudah berumur setengah tahunan. Pemilihan
bibit ini sangat menentukan mawar yang akan dihasilkan kelak.
Mempersiapkan lahan dan media tanam.
Persiapan dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada lahan yang telah
disediakan, lubang yang dibuat memiliki diameter sekitar 15 cm dan memiliki
kedalaman sekitar 35 cm. Kemudian tanam bibit yang telah dipersiapkan pada
lahan. Selesai penanaman bibit, bibit yang yang baru ditanam tadi diberi air
sampai cukup basah.
Merawat bunga mawar. Perawatan pada bunga ini
diantaranya:
ü
Penyiangan dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di
sekitar bunga mawar
ü
Pemupukan, untuk pemupukan dilakukan secara rutin 3-4
bulan sekali dengan dosis sesuai kondisi tanaman. Pemupukan bisa dengan
memberikan pupuk NPK sebanyak 5 gram pupuk/tanaman.
Penyiraman, penyiraman ini sangat
penting terutama pada saat fase pertumbuhan. Penyiraman dilakukan sehari
minimal 1 kali dan dilakukan paling baik di waktu pagi dan sore hari saat suhu
udara tidak terlalu panas sehingga penguapan air dari tanah kecil.
Pemangkasan, ini dilakukan agar
memperoleh batang yang kokoh, tanaman menghasilkan tunas-tunas muda baru
sehingga produktivitasnya meningkat, peremajaan tanaman, dan menjaga tanaman
selalu dalam kondisi sehat.
4. BUDI DAYA TANAMAN DIEFFAN BACHIA
Dieffenbachia
merupakan jenis tanaman hias ruangan yang telah populer lebih dari 150 tahun
yang lalu. Kepopuleran tanaman ini karena daunnya cantik dan penampilannya
menawan. Dieffenbachia memiliki daya adaptasi yang bagus terhadap lingkungan.
Jenis Tanaman ini pada umumnya dijual sewaktu tanaman masih muda, pada saat
ketinggian tidak Lebih dari 50 – 75 cm, yang daun – daunnya bagian bawah
menutupi bibir pot.
Apabila
tanaman ini dibiarkan tanpa di pangkas akan mencapai ketinggian 120 – 150 cm.
Daun dan batangnya beracun, karena mengandung calcium oxalate yang bisa
mengakibatkan kebengkakan kulit.
·
Persyaratan Tumbuh Dan Perlakuan
a.
Kebutuhan cahaya
Dieffenbachia
tumbuh baik di tempat yang mendapat cahaya matahari tidak langsung . Apabila
tanaman ini menggunakan cahaya buatan dari cahaya lampu , diperlukan cahaya
Yang berkekuatan 250 – 400 f.c. selama 12 – 14 jam sehari
b.
Kebutuhan Suhu
Dieffenbachia
membutuhkan suhu lingkungan pada siang hari 75 0F – 85 0F dan suhu
malam hari 650F – 70 0F . kelembapan sekitar 50%
c.
Media Tanam
Media
tanam yang cocok untuk tanaman ini adalah campuran satu bagian tanah, satu
bagian pupuk kandang atau kompos, dan satu bagian pasir. Setiap 4 – 5 kg media
ditambah 1,5 sendok teh super phosphat 20% , 1 sendok makan dapur , 2 sendok
teh pupuk 5 – 10 – 5 .
d.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan setiap 2 – 3 bulan sekali. Pemupukan bagi tanaman baru dibeli atau
baru dilakukan pengepotan kembali harus menunggu sesudah 4 bulan .
e.
Pengepotan Kembali
Pengepotan
kembali tanaman ini bisa dilaksanakan setiap waktu jika tanaman telah memenuhi
pot .
f.
Perbanyakan Tanaman
Tanaman
ini sangat mudah dilakukan perbanyakan dengan cara memisahkan anakan dari
induknya setiap waktu , dan dengan stek batang.
0 comments:
Post a Comment