Saturday, 18 April 2015

Makalah Tentang Kunyit Dan Musuh Alami Kunyit

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kunyit  (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.
Pada tanaman perkebunan sering dijumpai berbagai jenis serangga. Tidak semua jenis serangga tersebut berstatus hama. Beberapa jenis di antaranya justru merupakan serangga berguna, misalnya penyerbuk dan musuh alami (parasitoid dan predatcr). Ada juga jenis serangga berstatus tidak jelas karena hanya berasosiasi saja di pertanaman.
Ada ratusan jenis serangga berstatus hama pada tanaman perkebunan. Kehadiran serangga tersebut tidak selalu merugikan, sehingga tidak diperlukan pengendalian. Meskipun demikian, pertumbuhan populasinya harus diwaspadai agar tidak terjadi lonjakan yang mengarah ke eksplosi. Tidak terjadinya gangguan hama pada pertanaman karena populasinya terkendali secara alami, baik oleh faktor abiotis, misalnya iklim yang tidak mendukung, maupun oleh faktor biotis, misalnya tidak tersedianya sumber pakan dan berlimpahnya populasi musuh alami.
Di antara serangga-serangga hama, ada yang dikelompokkan sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya reproduksi, daya makan atau daya rusak, dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil panen yang relatif tinggi sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi, apabila kondisi lingkungan mendukung.
Mengingat dampak negatif penggunaan pestisida, pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan tentang sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pelaksanaannya dengan menciptakan dan menerapkan teknologi pengendalian hama yang berwawasan lingkungan, antara lain dengan memanfaatkan musuh alami. Di dalam makalah ini dikemukakan beberapa jenis hama utama tanaman kunyit, dan cara pengendaliannya dengan memanfaatkan musuh alami berdasarkan pola pelaksanaan SLPHT.

1.2 Rumusan masalah
a. Apa pengertian kunyit ?
b. Apa saja jeni-jenis tanaman kuyit?
c. macam-macam musuh alami pada tanaman kuyit?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman hayati tanaman kuyit serta sebagai tugas pada mata kuliah pengendalian hama dan pengelolaan habitat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis - Jenis Kunyit Dan Manfaatnya
A. Kunyit Kuning
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang rasa gatal pada kulit seperti terkena ulat bulu / gigitan serangga
ü Kunyit mengandung antiseptik dan antibakteri alami, berguna sebagai anti inveksi luka biasa mau pun luka bakar.
ü Kombinasi Kembang kol dan kunyit telah terbukti mencegah kanker prostat 
ü Mencegah kanker payudara 
ü Kunyit mampu mencegah kanker kulit 
ü Kunyit bermanfaat mengurangi risiko leukemia.
ü Kunyit bermanfaat sebagai anti racun secara alami.
ü Kunyit mampu mencegah dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer
ü Kunyit mampu mencegah metastasis dari terjadinya berbagai bentuk kanker.
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi tanpa efek samping.
ü Dapat memperlambat perkembangan multiple sclerosis.
ü Dapat membantu dalam metabolisme lemak dan membantu dalam manajemen berat badan.
ü Sebagai pengobatan untuk depresi.
ü Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alami untuk arthritis dan rheumatoid arthritis.
ü Kunyit bermanfaat dalam pengobatan kanker pankreas.
ü Kunyit mampu menghentikan pertumbuhan pada tumor.
ü Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka 

B. Kunyit Putih
ü Bermanfaat sebagai pelancar susah buang air besar
ü Menghambat perkembangan sel kanker.
ü Merapatkan organ kewanitaan.
ü Mencegah kepuithan pada organ wanita
ü Memperkuat syahwat.
ü Sebagai penurun panas demam
ü Mengobati sakit sesak napas / asma
ü Mengobati penyakit radang saluran pernapasan
ü Bermanfaat sebagai antitoksin 
ü Membantu mengurangi lemak pada perut.
ü Meningkatkan nafsu makan.
ü Dapat digunakan sebagai antioksidan.
ü Bermanfaat untuk mengobati demam, masuk angin, kembung

C. Kunyit Hitam 
ü Untuk menyuburkan kandungan
ü Sebagai obat cacingan
ü Mengobati sakit ambeien
ü Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
ü Membersihkan darah setelah melahirkan
ü Untuk batuk
ü Untuk meningkatkan stamina
ü Menambah nafsu makan
ü Obat untuk mengatasi air kemih mengandung darah
ü Menetralkan racun dalam tubuh
ü Untuk penyakit kulit ringan
ü Asma
ü Untuk sariawan

2.2  Macam-Macam Musuh Alami Tanaman Kunyit        


1.    Laba-laba bermata tajam ( LYNX SPIDERS )
Gambar: Laba-laba bermata tajam
Laba-laba ini tergolong laba-laba pemburu, aktif sepanjang hari. Tidak membuat sarang, tapi menerkam mangsanya. Kadang-kadang menunggu mangsa lewat, baru diterkamnya, atau berpatroli di tanaman-tanaman untuk mencari mangsa.
Laba-laba ini bermata enam, terletak pada segienam yang menonjol di atas kepala. Kakinya berduri panjang. Sutera digunakan untuk menenun tali pengaman, sehingga bila jatuh dari daun, tali itu menghindarinya jatuh sampai ke tanah.
Laba-laba ini dapat menangkap mangsa yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri. Bahkan dapat menangkap ngengat, ulat jengkal, wereng, dan serangga lain seperti Helopeltis dan memegangnya sambil menghisap cairannya. Laba-laba ini adalah pemburu yang sangat efektif.

·      Daur hidup
Laba-laba betina menjaga sarung telurnya setelah kawin. Tapi mereka berumur pendek, mati sebelum telurnya menetas. Setelah menetas, anak-anak harus dapat berburu sendiri, tanpa bantuan induknya.

2.    Semut-semut ( ANTS )
Gambar: Semut-semut
Ada beribu-ribu macam semut di dunia ini. Semut memiliki pengaruh atas lingkungannya dengan banyak cara. Sebagian bermanfaat untuk manusia dan sebagian tidak. Semut di Indonesia pada umumnya tidak merusak tanaman budidaya. Di kebun kuyit, semut merupakan musuh alami karena menyerang ulat dan beberapa macam hama lain, contohnya Helopeltis.
Semut adalah serangga sosial. Dalam masyarakat semut terdapat beberapa lapisan sosial. Lapisan yang paling berkuasa adalah sang ratu yang mengeluarkan telur; telur dipelihara di dalam sarang oleh lapisan pekerja. Masyarakat di jaga oleh lapisan prajurit.

·      Daur hidup
Masyarakat semut mempunyai ratu yang menghasilkan telur. Telur menetas menjadi larva, yang diberi makanan oleh semut pekerja. Sesuai dengan gizi yang diberikan pada fase larva ini, larva tersebut nantinya menjadi kaum prajurit atau kaum pekerja. Kemudian larva menjadi kepompong, dan akhirnya semut dewasa keluar dari kepompong untuk bekerja sesuai peranan kaum yang bersangkutan.
Ratu baru berkembang dari larva yang diberi makanan bergizi khusus mengandung unsur “hormon” sehingga serangga dewasanya subur dan mampu menghasilkan keturunan sebagai ratu.

 3. Capung Besar Dan Capung Jarum (DRAGONFLIES AND DAMSELFLIES)
Gambar: Capung Besar Dan Capung Jarum
Capung besar dan capung jarum terbang cepat sehingga dapat menangkap serangga lain yang sedang terbang. Panjangnya bisa di antara 2 sampai 13,5 cm. Bahkan beberapa jenis capung memakan mangsanya sambil terbang. Jenis lain hinggap untuk makan. Capung dapat menangkap dan memakan kutu, nyamuk, dan kepik (misalnya, Helopeltis) di udara. Capung besar mampu menangkap kupu-kupu kecil sementara ia terbang di udara.

·      Daur hidup
Capung besar dan capung jarum melewatkan masa remajanya dalam air seperti: sawah, kolam atau sungai. Capung betina meletakkan telur di dalam air, dan telur menetas di sana. Nimfa melata di tanaman dan ranting di bawah permukaan air dalam kolam, sungai atau sawah. Nimfa capung menangkap dan memakan binatang air,seperti serangga kecil, bibit ikan kecil, jentik nyamuk dan kecebong.
Jika sudah besar, nimfa melata ke luar air (biasanya pada buluh) dan melepaskan kulitnya menjadi dewasa yang bersayap. Ia memompa cairan ke dalam urat sayap untuk membuka sayapnya. Kadang-kadang terlihat dua capung yang ekornya disambung. Capung ini sedang kawin untuk menghasilkan generasi baru serangga yang indah dan berguna ini.
Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Di dalam ekosistem pertanian terdapat kelompok makhluk hidup yang tergolong predator, parasitoid, dan patogen. Ketiga kelompok makhluk hidup yang disebut musuh alami tersebut mampu mengendalikan populasi hama. Tanpa bekerjanya musuh alami, hama akan memperbanyak diri dengan cepat sehingga dapat merusak tanaman. Predator merupakan kelompok musuh alami yang sepanjang hidupnya akan memakan mangsanya. Predator memiliki bentuk tubuh yang relatif besar sehingga mudah dilihat. Contoh predator penting adalah laba-laba (Lycosa pseudoannulata), kumbang (Coccinella arcuata) dan (Paederus fuscipes) (Jumar, 2000).
Penggunaan musuh-musuh alami untuk pengendalian serangga hama, yang juga disebut pengendalian hama secara biologis atau pengendalian hayati, sudah sejak lama dilakukan oleh manusia
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Musuh alami dapat membantu penanganan hama pada tanaman kunyit Dengan adanya musuh alami atau predator manusia dapat menangani hama tanpa merusak lingkungan.
Berdasarkan specimen yang dibawa
Predator :                               : Stigmomantis Carolina
                                 Menochilus sexmaculatus
                                 Anax juinus
                                 Verania sp
                                 Lymnoganus sp
                                 Soleonopsis sp
                                 Lycosa sp
Parasitoid                              : Trichograma javanicum
Pathogen serangga            : Beauveria bassiana
                   Trichoderma sp
3.2  Saran
Sebaiknya kita dapat menjaga keanekaragaman hayati tanaman kunyit, karena dengan begitu dapat memamfaatkan musuh alami maka lingkungan akan terjaga.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2010. 

Anonymous, 2010.       

Anonymous, 2010. 

http://www.google.com// predator dan musuh alami
Stemhous, Edward. 1963. Insect Pathology Advanced Troakse. Academic Press : 

0 comments:

Post a Comment