BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) adalah rempah-rempah yang biasa digunakan
dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu
dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning
pada masakan, atau sebagai pengawet.
Pada tanaman perkebunan sering dijumpai
berbagai jenis serangga. Tidak semua jenis serangga tersebut berstatus hama.
Beberapa jenis di antaranya justru merupakan serangga berguna, misalnya
penyerbuk dan musuh alami (parasitoid dan predatcr). Ada juga jenis serangga
berstatus tidak jelas karena hanya berasosiasi saja di pertanaman.
Ada ratusan jenis serangga berstatus hama
pada tanaman perkebunan. Kehadiran serangga tersebut tidak selalu merugikan,
sehingga tidak diperlukan pengendalian. Meskipun demikian, pertumbuhan
populasinya harus diwaspadai agar tidak terjadi lonjakan yang mengarah ke
eksplosi. Tidak terjadinya gangguan hama pada pertanaman karena populasinya
terkendali secara alami, baik oleh faktor abiotis, misalnya iklim yang tidak
mendukung, maupun oleh faktor biotis, misalnya tidak tersedianya sumber pakan
dan berlimpahnya populasi musuh alami.
Di antara serangga-serangga hama, ada yang
dikelompokkan sebagai hama utama karena memiliki potensi biotik (daya
reproduksi, daya makan atau daya rusak, dan daya adaptasi) yang tinggi. Hama
tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil panen yang relatif tinggi
sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi, apabila kondisi
lingkungan mendukung.
Mengingat dampak negatif penggunaan
pestisida, pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan tentang sistem
Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pelaksanaannya dengan menciptakan dan
menerapkan teknologi pengendalian hama yang berwawasan lingkungan, antara lain
dengan memanfaatkan musuh alami. Di dalam makalah ini dikemukakan beberapa
jenis hama utama tanaman kunyit, dan cara pengendaliannya dengan memanfaatkan
musuh alami berdasarkan pola pelaksanaan SLPHT.
1.2
Rumusan masalah
a. Apa pengertian kunyit ?
b. Apa saja jeni-jenis tanaman kuyit?
c. macam-macam musuh alami pada tanaman
kuyit?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui keanekaragaman hayati tanaman kuyit serta sebagai tugas pada
mata kuliah pengendalian hama dan pengelolaan habitat.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Jenis - Jenis Kunyit Dan Manfaatnya
A. Kunyit Kuning
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang
rasa gatal pada kulit seperti terkena ulat bulu / gigitan serangga
ü Kunyit mengandung antiseptik dan antibakteri
alami, berguna sebagai anti inveksi luka biasa mau pun luka bakar.
ü Kombinasi Kembang kol dan kunyit telah
terbukti mencegah kanker prostat
ü Mencegah kanker payudara
ü Kunyit mampu mencegah kanker kulit
ü Kunyit bermanfaat mengurangi risiko leukemia.
ü Kunyit bermanfaat sebagai anti racun secara
alami.
ü Kunyit mampu mencegah dan memperlambat
perkembangan penyakit Alzheimer
ü Kunyit mampu mencegah metastasis dari
terjadinya berbagai bentuk kanker.
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi
tanpa efek samping.
ü Dapat memperlambat perkembangan multiple
sclerosis.
ü Dapat membantu dalam metabolisme lemak dan
membantu dalam manajemen berat badan.
ü Sebagai pengobatan untuk depresi.
ü Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan
alami untuk arthritis dan rheumatoid arthritis.
ü Kunyit bermanfaat dalam pengobatan kanker
pankreas.
ü Kunyit mampu menghentikan pertumbuhan pada
tumor.
ü Kunyit dapat mempercepat penyembuhan
luka
B. Kunyit Putih
ü Bermanfaat sebagai pelancar susah buang air
besar
ü Menghambat perkembangan sel kanker.
ü Merapatkan organ kewanitaan.
ü Mencegah kepuithan pada organ wanita
ü Memperkuat syahwat.
ü Sebagai penurun panas demam
ü Mengobati sakit sesak napas / asma
ü Mengobati penyakit radang saluran pernapasan
ü Bermanfaat sebagai antitoksin
ü Membantu mengurangi lemak pada perut.
ü Meningkatkan nafsu makan.
ü Dapat digunakan sebagai antioksidan.
ü Bermanfaat untuk mengobati demam, masuk
angin, kembung
C. Kunyit Hitam
ü Untuk menyuburkan kandungan
ü Sebagai obat cacingan
ü Mengobati sakit ambeien
ü Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
ü Membersihkan darah setelah melahirkan
ü Untuk batuk
ü Untuk meningkatkan stamina
ü Menambah nafsu makan
ü Obat untuk mengatasi air kemih mengandung
darah
ü Menetralkan racun dalam tubuh
ü Untuk penyakit kulit ringan
ü Asma
ü Untuk sariawan
2.2 Macam-Macam
Musuh Alami Tanaman Kunyit
1. Laba-laba
bermata tajam ( LYNX SPIDERS )
Gambar: Laba-laba bermata tajam
Laba-laba ini tergolong
laba-laba pemburu, aktif sepanjang hari. Tidak membuat sarang, tapi menerkam
mangsanya. Kadang-kadang menunggu mangsa lewat, baru diterkamnya, atau
berpatroli di tanaman-tanaman untuk mencari mangsa.
Laba-laba ini bermata enam,
terletak pada segienam yang menonjol di atas kepala. Kakinya berduri panjang.
Sutera digunakan untuk menenun tali pengaman, sehingga bila jatuh dari daun,
tali itu menghindarinya jatuh sampai ke tanah.
Laba-laba ini dapat menangkap
mangsa yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri. Bahkan dapat menangkap
ngengat, ulat jengkal, wereng, dan serangga lain seperti Helopeltis dan
memegangnya sambil menghisap cairannya. Laba-laba ini adalah pemburu yang
sangat efektif.
·
Daur hidup
Laba-laba betina menjaga
sarung telurnya setelah kawin. Tapi mereka berumur pendek, mati sebelum
telurnya menetas. Setelah menetas, anak-anak harus dapat berburu sendiri, tanpa
bantuan induknya.
2.
Semut-semut ( ANTS )
Gambar: Semut-semut
Ada beribu-ribu macam semut
di dunia ini. Semut memiliki pengaruh atas lingkungannya dengan banyak cara.
Sebagian bermanfaat untuk manusia dan sebagian tidak. Semut di Indonesia pada
umumnya tidak merusak tanaman budidaya. Di kebun kuyit, semut merupakan musuh
alami karena menyerang ulat dan beberapa macam hama lain, contohnya Helopeltis.
Semut adalah serangga
sosial. Dalam masyarakat semut terdapat beberapa lapisan sosial. Lapisan yang
paling berkuasa adalah sang ratu yang mengeluarkan telur; telur dipelihara di
dalam sarang oleh lapisan pekerja. Masyarakat di jaga oleh lapisan prajurit.
·
Daur hidup
Masyarakat semut mempunyai
ratu yang menghasilkan telur. Telur menetas menjadi larva, yang diberi makanan
oleh semut pekerja. Sesuai dengan gizi yang diberikan pada fase larva ini,
larva tersebut nantinya menjadi kaum prajurit atau kaum pekerja. Kemudian larva
menjadi kepompong, dan akhirnya semut dewasa keluar dari kepompong untuk
bekerja sesuai peranan kaum yang bersangkutan.
Ratu baru berkembang dari
larva yang diberi makanan bergizi khusus mengandung unsur “hormon” sehingga
serangga dewasanya subur dan mampu menghasilkan keturunan sebagai ratu.
3. Capung
Besar Dan Capung Jarum (DRAGONFLIES AND
DAMSELFLIES)
Gambar: Capung Besar Dan Capung Jarum
Capung besar dan capung
jarum terbang cepat sehingga dapat menangkap serangga lain yang sedang terbang.
Panjangnya bisa di antara 2 sampai 13,5 cm. Bahkan beberapa jenis capung
memakan mangsanya sambil terbang. Jenis lain hinggap untuk makan. Capung dapat menangkap
dan memakan kutu, nyamuk, dan kepik (misalnya, Helopeltis) di udara. Capung
besar mampu menangkap kupu-kupu kecil sementara ia terbang di udara.
·
Daur hidup
Capung besar dan capung
jarum melewatkan masa remajanya dalam air seperti: sawah, kolam atau sungai.
Capung betina meletakkan telur di dalam air, dan telur menetas di sana. Nimfa
melata di tanaman dan ranting di bawah permukaan air dalam kolam, sungai atau
sawah. Nimfa capung menangkap dan memakan binatang air,seperti serangga kecil,
bibit ikan kecil, jentik nyamuk dan kecebong.
Jika sudah besar, nimfa
melata ke luar air (biasanya pada buluh) dan melepaskan kulitnya menjadi dewasa
yang bersayap. Ia memompa cairan ke dalam urat sayap untuk membuka sayapnya.
Kadang-kadang terlihat dua capung yang ekornya disambung. Capung ini sedang
kawin untuk menghasilkan generasi baru serangga yang indah dan berguna ini.
Musuh alami adalah organisme yang ditemukan
di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga
dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif
dari serangga. Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang
atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Di dalam ekosistem pertanian terdapat
kelompok makhluk hidup yang tergolong predator, parasitoid, dan patogen. Ketiga
kelompok makhluk hidup yang disebut musuh alami tersebut mampu mengendalikan
populasi hama. Tanpa bekerjanya musuh alami, hama akan memperbanyak diri dengan
cepat sehingga dapat merusak tanaman. Predator merupakan kelompok musuh alami
yang sepanjang hidupnya akan memakan mangsanya. Predator memiliki bentuk tubuh
yang relatif besar sehingga mudah dilihat. Contoh predator penting adalah
laba-laba (Lycosa pseudoannulata), kumbang (Coccinella arcuata) dan (Paederus
fuscipes) (Jumar, 2000).
Penggunaan musuh-musuh alami untuk
pengendalian serangga hama, yang juga disebut pengendalian hama secara biologis
atau pengendalian hayati, sudah sejak lama dilakukan oleh manusia
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Musuh alami dapat membantu penanganan hama
pada tanaman kunyit Dengan adanya musuh alami atau predator manusia dapat
menangani hama tanpa merusak lingkungan.
Berdasarkan specimen yang dibawa
Predator :
: Stigmomantis Carolina
Menochilus sexmaculatus
Anax juinus
Verania sp
Lymnoganus sp
Soleonopsis sp
Lycosa sp
Parasitoid
: Trichograma javanicum
Pathogen serangga
: Beauveria
bassiana
Trichoderma sp
3.2 Saran
Sebaiknya kita dapat menjaga keanekaragaman
hayati tanaman kunyit, karena dengan begitu dapat memamfaatkan musuh alami maka
lingkungan akan terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.nela.gov.ph/ Trichograma
Anonymous, 2010.
http://www.wikipwdea.go.id/ Lycosa
Anonymous, 2010.
http://www.ditlin.hortikultura.deptan.go.id/ menochillus sexmaculatus.
Anonymous, 2010.
http://www.google.com// predator dan musuh alami
Stemhous, Edward. 1963. Insect Pathology Advanced
Troakse. Academic Press :
0 comments:
Post a Comment