Thursday, 23 April 2015

Makalah Tentang Kurikulum

Kata Pengantar

Studi tentang kurikulum semakin lama semakin berkembang. Hal ini terbukti makin luasnya para peminat dalam bidang tersebut dan makin banyaknya penelitian dan penulisa karya ilmiah untuk menjajaki dan mengungkapkan berbagai sistem instruksional.Salah satu alasan yang mendorong banyaknya pakar pendidikan karena kurikulum merupakan alat yang amat penting untuk meningkatkan keberhasilan sistem pendidikan secara menyeluruh.
Dalam konteks ini pula, peran dan fungsi manajemen kurikulum mendapat tempat sebagaimana mestinya, bahkan menjadi masalah penting yang harus di pelajari lebih tekun. Makalah ini membahas secara garis besar beberapa aspek yang berada dalam lingkup permasalahan kurikulum yang perlu dibahas. Berbagai pendekatan dan usaha perlu di lakukan supaya ilmu kurikulum lebih mampu melaksanakan perannya dalam sistem pendidikan nasional.
            Sadar akan kelemahan yang mungkin terjadi dalam tulisan ini, maka kesediaan menerima kritik dan saran selalu terbuka.

                                                                                                   Wassalam

                                                                                                      Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

            Sejalan dengan tuntutan zaman, perkembangan masyarakat, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pendidikan sudah menginjak kakinya kedalam dunia inovasi. Inovasi dapat berjalan dan dan mencapai sasarannya jika program pendidikan tersebut di rencanakan dan di laksanakan sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman.
            Sebagai implikasinya, kesadaran tentang peran guru meningkat. Sebagai tenaga profesional, guru merupakan pintu gerbang inovasi, sekaligus gerbang menuju pembangunan yang terintegrasi.
            Berkaitan dengan hal ini agar studi tentang kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah dan mencapai keberhasilan, kami sebagai penulis berharap makalah kami ini dapat bermanfaat dan dapat membantu para pembaca, khususnya peminat kurikulum, sebagai sumber informasi tentang dasar – dasar pengembangan kurikulum.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang studi lapangan kurikulum dan juga berbagai permasalahan yang terkait yang bertujuan bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah kurikulum di lapangan. Secara spesifik konsep – konsep tersebut akan kami bahas dalam makalah ini.

1.1 Studi Lapangan Kurikulum
            Studi lapangan kurikulum adalah bagian integral dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan umumnya dan bidang pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan tentu telah mengenal, bahwa studi tentang pengembangan kurikulum merupakan suatu cabang disiplin ilmu pendidikan yang mengandung riang lingkup yang sangat luas. Studi ini bukan saja mencakup kegiatan mempelajari dasar – dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum yang di kembangkan dan dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Disamping itu juga meliputi studi yang mendalam tentang bidang – bidang : perencanaan kurikulum, manajemen kurikulum, evaluasi dan riset kurikulum.
            Menurut Hamalik dalam Bukunya yang berjudul manajemen pengembangan kurikulum pokok kegiatan utama dalam studi lapangan kurikulum yaitu:
a.       Perencanaan dan pengembangan kurikulum berdasarkan asumsi telah tersedia informasi dan data tentang masalah – masalah dan kebutuhan yang mendasari perencanaan yang tepat
b.      Pelaksanaan kurikulum berdasarkan asumsi bahwa kurikulum telah di rencanakan sebelumnyadan siap di operasionalkan.
c.       Perbaikan kurikulum berdasarkan asumsi bahwa perbaikan, kurikulum sekolah perlu di perbaiki dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pendidikan.

Sedangkan menurut Schubert (1986) :
a.       Gambaran karakteristik kurikulum
            menurutnya survei yang di lakukan secara cepat terhadap sejumlah buku teks kurikulum akan menghasilkan sejumlah gambaran atau karakteristik yang berbeda satu sama lain. Para penulis kurikulum sering kali memberikan gambaran kurikulum dengan cara mengunakan berbagai istilah yang berbeda.
b.      Berbagai Domain Studi kurikulum
            Kurikulum berada di tengah – tengah bidang studi kependidikan yang saling berhubungan. Oleh karena itu, perlu di identifikasikan bagian – bagian yang dominan dari studi kurikulum itu sendiri. Hal ini di karenakan dalam kenyataannya ada sebagian ahli kurikulum yang memfokuskan studinya pada seluruh subdivisi kurikulum. Dengan adanya saling berbagi pemikiran otobiografis dengan orang lain juga berupaya mendapat pengertian yang serupa.
c.       Kurikulum dan berbagai subdivasi pendidikanyang berhubungan
            Untuk menggambarkan kurikulum sebagai lapangan inkuiri dan praktik, perlu di perhatikan bahwa praktik – praktik kurikulum pada dasarnya di pengaruhi oleh seluruh subdivisi kurikulum. Subdivisi kurikulum adalah:
§  Teori kurikulum
§  Sejarah kurikulum
§  Pengembangan kurikulum
§  Evaluasi kurikulum
§  Perubahan kurikulum
§  Inkuiri kurikulum

A.    Lapangan Kurikulum.

            Menurut oemar hamalik (2008:21) mengemukakan bahwa Perencanaan dan pengembangan kurikulum harus di dasarkan pada ide-ide umum tentang kurikulum yang muncul berkat interaksi antara teori dan praktik. Adapun lapangan kurikulum yang memuat ide-ide tersebut yang berkenaan dengan proses dan konten pendidikan.
            Faktor -  faktor yang berkaitan dengan lapangan kurikulum adalah:
1.      Organisasi kurikulum adalah program sekolah , proses belajar, dan serangkaian pengalaman siswa yang di rencanakan dan di susun secara terstruktur.
2.      Evaluasi kurikulum berkaitan dengan perbaikan program yang berkelanjutan dan merupakan proses yang berkelanjutan. Evaluasi kurikulum tersebut merujuk pada proses yang mempertimbangkan kecakupan dan keefektifannya.
3.      Kurikulum luar sekolah adalah berbagai hal dari luar sekolah yang dapat di pelajari oleh siswa, misalnya yang bersumber dari berbagai media informasi (media cetak, elektronik,), peristiwa dalam stuktur keluarga, serta hubungan sosial dalam masyarakat dan kelompok sosial lainnya.
4.      Perencanaan kurikulum adalah proses komprehensif ketika pihak yang terkait merumuskan tujuan dari pendidikan, bagaimana tujuan tersebut dilakukan melalui situasi belajar-mengajar, dengan mempertimbangkan kepantasan dan keefektifan tujuan.
5.      Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Hal ini berkenaan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai kompenen situasi mengajar-belajarmelalui serangkaian kegiatan.
6.      Pembelajaran Kurikulum terutama berkenaan dengan desain rencana situasi mengajar belajar yang nyata.hal ini berdasarkan atas tujuan yang luas dan identifikasi cara penerjemahan tujuantersebut menjadi program pengalaman belajar yang terkoordinasi dan koheren.

1.2 Berbagai Masalah Kurikulum
            Dalam proses pengembangan kurikulum, banyak sekali masalah yang di hadapi yang memerlukan pertimbangan dan pemecahan tersendiri. Semua masalah tersebut disebabkan oleh berbagai kondisi yang ada, yanf sesuai dengan tuntrutan dan prinsip kebutuhan yang perlu di penuhi.
A.    Masalah Umum
            Berbagai masalah yang termasuk dalam masalah umum dapat di kelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1.      Bidang Cakupan (scope)
            Scope atau bidang cakupan dapat didefinisikan sebagai “luas” kurikulum, yang di dalamnya mencakup berbagai topik, pengalaman belajar, aktivitas, pengorganisasian elemen-elemen serta hubungan pengintegrasian dan pengorganisasian berbagai elemen tersebut yang di beri kepada siswa sekolah.
2.      Relevasi
            Relevasi atau kesesuaian merupakan masalah lain yang cukup esensial dan harus mendapatkan perhatian dalam pengembangan kurikulum.
3.      Keseimbangan
            Dalam sulitnya mendenifisikan kata keseimbangan , menurut olivia(1991) yang di kutip dari buku oemar hamalik menunjukan beberapa variabel yang harus di pertimbangkan seperti:
·         Kurikulum yang berpusat pada siswa
·         Kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat
·         Pendidikan umumdan pendidikan khusus
·         Luas dan dalamnya kurikulum
·         Logis dan psikoligis
·         Metode, pengalaman, dan strategi
·         Sekolah dan masyarakat sebagai sumber daya dalam pendidikan
            Di karenakan begitu banyaknya variabel yang menyangkut keseimbangan dalam pengembangan kurikulum tersebut, maka sudah dapat di pastikan bahwa hal-hal ini juga telah menjadi suatu masalah yang tidak dapat diabaikan begitu juga oleh para pengembangankurikulum. Sebaliknya, justru merupakan masalah yang harusmendapat perhatian yang cukup maksimal.


4.      Integrasi
            Para pengembangan  kurikulum harus peduli terhadap masalah pengintegrasian mata pelajaran. Pengintegrasian berarti memadukan, menggabungkan dan menyatukan antardisiplin ilmu.

5.      Sekuens (sequence)
            Sekuens (sequence) berarti susunan atau urutan pengelompokan kegiatan atau langkah-langkah yang di lakukan dalam perencanaan kurikulum. Bila scope mengacu pada “apa” maka sekuens lebih mengacu pada “kapan” dan “dimana” pokok-pokok bahasan tersebut di tempatkan dan di laksanakan . berikut adalah langkah-langkah sekuens:
·         Mulai dari yang paling sederhana menuju yang kompleks
·         Menuruti alur kronologis
·         Balikan dari alur kronologis
·         Mulai dari keadaan geografis yang dekat sampai ke yang jauh
·         Dari jauh menuju dekat
·         Dari konkret ke abstrak
·         Dari umum menuju khusus, dan
·         Dari khusus menuju umum
            Sedangkan menurut Donald E. Orlosky dan B. Othanel Smith dalam buku Olivia, 1992 mengemukakan bahwa terdapat 3 konsep sekuens yaitu:
·         Sekuens menurut kebutuhan
·         Sekuens makro
·         Sekuens  mikro

            Dalam proses sekuens, para pengembang kurikulum harus memperhatikan tingkat kedewasaan, latar belakang pengalaman, tingkat kematangan dan ketertarikan atau minat siswa, serta tingkat kegunaan dan kesukaran materi pelajaran.


6.      Kontinuitas
            Kontinuitas merupakan pengulangan terencana tentang isi untuk mencapai keberhasilan. Tayler (1949) mendeskripsikan kontinuitas sebagai pengulangan vertikal dari elemen atau unsur kurikulum.
            Pada dasarnya, prinsip kontinuitas menyerupai dengan apa yang di sebut ”spiral curriculum” yaitu pengenalan konsep, keterampilan, dan pengetahuan secara berulang. Dalam masalah kontinuitas ini di butuhkan tingkat keahlian yang tinggi dari perencana kurikulum.

7.      Artikulasi
            Artikulasi diartikan sebagai pertautan antara kelompok elemen atau unsur lintas tingkatan sekolah.
            Oliver (olivia, 1992) menjelaskan pengertian artikulasi sebagai “artikulasi horizontal” atau “korelasi”, sedangkan kontinuitas sebagai “artikulasi vertikal”. Dari pengertian ini dapat di ketahui bahwa antara sekuens, kontinuitas, dan artikulasi terdapat kaitan satu denagn yang lainnya.
8.      Kemampuan Transfer ( Transferability )
            Para ahli pendidikan seperti Thorndike, Daniel dan L. N. Tanner, serta taba menyepakati bahwa jika guru hendak mentransfer nilai-nilai tersebut, maka terlebih dahulu harus diperhatikan prinsip-prinsip umum dari proses transfer yaitu :
1.      Transfer merupakan “hati nurani” pendidikan;
2.      Proses transfer memungkinkan untuk dilakukan;
3.      Proses transfer dimulai dari situasi yang lebih dekat, ke situasi luar kelas yang lebih jauh dan luas;
4.      Hasil transfer akan lebih bermakna (meaningful) jika guru membantu siswa dalam menderivasi, generalisasi, serta menetapkan generalisasi tersebut; dan
5.      Secara umum, dapat dikatakan bahwa ketika siswa memperoleh pengetahuan bagi dirinya, proses transfer tersebut telah berhasil.


B.     Beberapa masalah Khusus
            Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, beberapa masalah berikut perlu di pahami secara seksama:
1.      Berbagai masalah yang berhubungan dengan tujuan dan hasil-hasil kurikulum yang di harapkan oleh sekolah, seperti :
a.       Untuk siapa kurikulum itu disediakan,
b.      Apakah kurikulum tersebut bermaksud mendidik siswa agar mampu mengendalikan diri, atau agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial,
c.       Apakah kurikulum bersifat mendoktrinasi sesuatu,
d.      Apakah kurikulum bermaksud mempersiapkan siwsa bagi masa depannya, atau untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan sekarang ini,
e.       Apakah kurikulum memberikan pelayanan terhadap masyarakat atau perorangan,
f.       Apakah kurikulum berkenaan dengan permasalahan yang controversial,
g.      Apakah kurikulum disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan atau umum,
h.      Apakah kurikulum berkenaan dengan pendidikan umun atau dengan pendidikan khusus,
i.        Apakah kurikulum dikaitkan dengan usaha pencapaian tujuan-tujuan pendidkan, dan
j.        Apakah tujuan-tujuan tersebut diperbaiki guna mencapai hasil pendidikan yang lebih baik.
2.      Berbagai masalah yang berhubungan dengan isi dan organisasi kurikulum
a.       Ukuran yang digunakan dalam memilih bahan dan pengalaman-pengalaman kurikuler,
b.      Apakah kurikulum disusun berdasarkan mata pelajaran atau pengusahaan adanya korelasi,
c.       Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kurikulum tersebut,
d.      Jenis-jenis kegiatan dan pengalaman yang terdapat dalam kukuriler.
e.       Jenis kurikulum yang di gunakan.
f.       Pengalaman-pengalaman yang diwajibkan dan yang bersifat pilihan ,
g.      Apakah dalam kurikulum terdapat pelajaran-pelajaran khusus,
h.      Berbagai pelajaran yang diperlukan untuk kenaikan kelas, dan
i.        Cara perbaikan seleksi dan organisasi bahan-bahan pelajaran dan pengalaman.

3.      Masalah yang berhubungan dengan proses penyusunan dan revisi kurikulum.
a.       Cara pengadaan artikulasi dan korelasi,
b.      Awal penyusunan dan perevisian kurikulum,
c.       Sumber- sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyusunan kurikulum,
d.      Pihak yang dapat ikut berpartisipasi dalam perubahan dan penyusunan kurikulum,
e.       Pihak yang akan memberikan latihan dalam pengelolaan kurikulum dan dalam bentuk pelaaksanaan latihan tersebut,
f.       Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengadakan perubahan (revisi) kurikulum secara menyeluruh, dan
g.      Cara perbaikan proses penyusunan kurikulum.


DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Remaja Rosdakarya, Bandung
Hamalik, Oemar, (2007), Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum, Remaja Rasdakarya, Bandung
Schubert, William H. (1986). Curriculum: Perspective, Paradigm, and possibility. New York: McMillan.
Olivia, Pater F. (1991). Devoloping the curriculum. New York: HarperCollins.
Tyler, Ralph W. (1949). Basic principles of curriculum and instruction. Chicago: The University of Chicago pres.

             



0 comments:

Post a Comment