Saturday, 25 April 2015

Contoh Makalah Terung Dan Musuh Alami Pada Terong

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat. Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.

1.2  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya Kita bisa mengetahui tentang jenis-jenis tanaman terong, dan mengetahui musuh alami tanaman terong.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Jenis – Jenis Terung
Terong banyak jenisnya, yaitu :
1.      Terong Telunjuk
Terong ini berbentuk seperti telunjuk, berukuran sedang dan berwarna hijau muda. Biasanya terung jenis ini diolah menjadi balado, semur, atau pencak.
2.      Terong Belanda
Bentuk terong ini oval sebesar telur. Waktu muda berwarna kuning, ketika matang kulitnya berubah menjadi keunguan. Rasa terung ini asam, biasanya dibuat sirup atau jus, bisa juga dikonsumsi sebagai buah segar.
3.      Terong Gelatik ungul
Biasanya orang mengonsumsi terong berwarna ungu ini sebagai lalapan mentah. Bentuknya seperti bola pimpong.
4.      Terong Gelatik
Bentuknya terong ini sama dengan terung gelatik ungu, bedanya terletak pada warna kulit. Jika terung gelatik ungu berwarna ungu, terong ini berwarna hijau denagn garis-garis putih pada ujung buah. Terong ini disebut terong lalap karena sering dimakan sebagai lalap atau pelengkap karedok.
5.      Terong Kopek
Terong ini banyak dikonsumsi masyarakat sebagi sayur atau balado.
6.      Terong Jepang
Terung ini bentuknya bulat panjang, mirip terong kopek, namun ukurannya lebih kecil dan warnanay ungu tua.
7.      Terong Tekokak dan Leunca
Terong ini oleh masyarakat sunda biasanya dikonsumsi sebagai lalap yang diolah dengan oncom, tauco, atau campuran pepes. 8. Terong Putih Bentuknya mirip terong jepang, tetapi ukurannya sedikit lebih besar. Warnanya putih bersih, biasa diolah sebagai campuran isi pasta atau dibuat terung isi daging.
Di dalam ekosistem pertanian terdapat kelompok makhluk hidup yang tergolong predator, parasitoid, dan patogen. Ketiga kelompok makhluk hidup yang disebut musuh alami tersebut mampu mengendalikan populasi hama. Tanpa bekerjanya musuh alami, hama akan memperbanyak diri dengan cepat sehingga dapat merusak tanaman. Predator merupakan kelompok musuh alami yang sepanjang hidupnya akan memakan mangsanya. Predator memiliki bentuk tubuh yang relatif besar sehingga mudah dilihat. Contoh predator penting adalah laba-laba (Lycosa pseudoannulata), kumbang (Coccinella arcuata) dan (Paederus fuscipes) (Jumar, 2000).
2.2 Musuh Alami Tanaman Terong
·      Kumbang Koksi/Helm
Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik
Telur biasanya diletakkan berkelompok sekitar 50 butir berbentuk lonjong kuning dan biasanya menetas setelah satu minggu. Larva berbentuk hitam dengan adanya garis putih. Larva kumbang kepik umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit. Larva kumbang kepik yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. Kumbang koksi atau kumbang kepik dapat hidup sampai 2 – 3 tahun di habitannya. 
Gejalanya daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat daunnya. Sebagian besar kumbang helm adalah karnivora yang memakan hewan-hewan kecil penghisap tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan kumbang kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya memakan makanan yang sama. Kumbang Kepik makan dengan cara menghisap caira tubuh mangsanya. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kumbang kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang hidupnya.  
Pengendalian dengan cara : massa pratanam, penyiapan lahan tanam, penentuan jarak tananam, penentuan cara tanam, persiapan penanaman, pengelolaan hama pada fase vegetaif tanaman,  dan tindakan pengendalian secara kimiawi.
Musuh alami O. furnacalis adalah parasitoid telur Trichogramma evanescens dan parasitoid larva dari ordo/family Hymenoptera/Ichneumonidae (1 spesies), Hymenoptera/Braconidae (1 spesies), dan Diptera/Tachinidae (1 spesies). Persentase telur O. furnacalis yang terparasit dalam satu kelompok berkisar antara 71,56-89,80%. Larva O. furnacalis yang terparasit Ichneumonidae, Braconidae, dan Tachinidae berkisar antara 1-6%. Parasitoid telur lebih efektif menekan populasi O. Furnacalis dibanding parasitoid larva. Jenis-jenis predator telur dan larva O. furnacalis adalah Cocopet (Proreus sp., Euborellia sp.) dan laba-laba (Lycosa sp., Chrysopa sp., dan Orius tristicolor), sedangkan patogen yang efektif menekan populasi O. furnacalis adalah Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana. Keefektifan kedua jenis cendawan tersebut bergantung pada konsentrasi konidia dan stadium perkembangan larva O. furnacalis; makin muda stadium larva makin tinggi tingkat mortalitasnya (Wakman 2005).
Keuntungan Pemanfaatan Musuh Alami :
  • Relatif murah & sangat menguntungkan
  • Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan berguna
  • Berdaya guna (efektif) dalam pengendalian hama sasaran
  • Efisiensi dalam jangka panjang (tidak memerlukan ulangan pengendalian)
  • Kompatibel/dapat digabungkan dengan cara-cara pengendalian lainnya
Kelemahan Pemanfaatan Musuh Alami :
  • Perlu waktu lama, kira-kira 3-5 th
  • Tingkat keberhasilan (efektifitas) tergantung pada ketangguhan MA yang digunakan
  • Tidak dapat digunakan untuk mengendalikan hama baru karena inangnya spesifik
  • Kadang-kadang timbul kekebalan hama sasaran tetapi sangat jarang
  • Perlu waktu tertentu dalam aplikasinya (utamanya jenis jamur,bacteri & virus)
Kendala Pemanfaatan Musuh Alami :
  • Modal Investasi, Fasilitas dan SDM, Kebiasaan Petani
  • Inang tersedia
  • Musuh alami ada
2.3 Hama Tanaman Terong
     a.  Penggerek Batang
Merupakan salah satu hama utama pada tanaman terong sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan hasil akibat hama tersebut mencapai 20−80%. Besarnya kehilangan hasil dipengaruhi oleh padat populasi larva O. furnacalis serta umur tanaman saat terserang. Telur O. Furnacalis diletakkan secara berkelompok pada bagian bawah daun, bentuknya menyerupai sisik ikan dengan ukuran yang berbeda-beda. Periode telur berlangsung 3-4 hari. Larva terdiri atas lima instar, setiap instar lamanya 3-7 hari. Stadium pupa berlangsung 7-9 hari. Lama hidup ngengat adalah 2-7 hari sehingga siklus hidup dari telur hingga ngengat adalah 27-46 hari dengan rata-rata 37,50 hari.

b. Ulat buah (Heliothis armigera Hubner.)
Ciri-cirinya adalah panjang ulat ± 4 cm dan akan makin panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau kekuning-kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam. Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih muda. Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna menjadi coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang badan antara 1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih dengan tepi coklat.
Gejalanya  ulat ini menyerang daun, bunga dan buah terong. Ulat ini sering membuat lobang pada buah terong secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk lunak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kumbang koksi (Coccinella septempunctata) adalah salah satu serangga kecil dari ordo Coleoptera. Serangga ini mudah dikenali dari penampilannya yang bundar kecil dengan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dan juga pembahasan yang telah di jelaskan, sehingga dapat disimpulakan sebagai berikut :
1.  Pada kumbang koksi (Coccinella septempunctata) lebih menyukai mangsa hama (Bemisia tabaci Gennadius) pada stadia imago dari pada hama Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius) stadia telur. Hal ini dikarenakan pada kumbang Coccinella septempunctata ini lebih menyukai mangsa yang bergerak. Sehingga dapat diketahui bahwa tingkat predasinya lebih tinggi hama Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius) pada stadia imago dari pada hama Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius) stadia telur.

3.2 Saran
·         Untuk dapat mengidentifikasi gejala serangan hama.
·         Memperbanyak literatur sebagai bahan perbandingan dengan gejala serangan hama atau musuh alami yang ditemukan di lapangan.


DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Jakarta. 2008. Predator.
http://pangkalandata-op.net diakses pada 22 Oktober 2011
Effendi, C. 2010. Struktur Komunitas Serangga Predator Coccinellidae Pada EkosistemPertanian Organik dan Konvensional di Sumatera Barat.
Foltz, J.L. 2002. Coleoptera: Coccinellidae. Dept of Entomology & Nematology. University Of Florida.
http://entomology.ifas.ufl.edu. htm diakses tanggal 20 0ktober 2011
Hamizah, Naura. 2009. Coleoptera.
http://naurahhamizah.blogspot.com
diakses pada 22 Oktober 2011
Joento. 2009. Ladybird Beetles of Malaysia.
http://joento-malaysianladybirds blogspot.com
.html diakses tanggal 20 oktober 2011
Johnson, Jinny. 1997. Ensiklopedia Anak-Anak: Dunia Serangga dan Laba-Laba 3. PT


1 comment:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan RHIZOBIUM untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    ReplyDelete