BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Terung (Solanum melongena,
di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang
dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat
dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat. Terung ialah terna
yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57
inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm
(4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah
liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang
melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya
berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki
lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter
yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang
ditanam.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah supaya Kita bisa mengetahui tentang jenis-jenis tanaman
terong, dan mengetahui musuh alami tanaman terong.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis – Jenis Terung
Terong banyak jenisnya, yaitu :
1. Terong
Telunjuk
Terong ini berbentuk seperti telunjuk, berukuran sedang
dan berwarna hijau muda. Biasanya terung jenis ini diolah menjadi balado,
semur, atau pencak.
2. Terong
Belanda
Bentuk terong ini oval sebesar telur. Waktu muda berwarna
kuning, ketika matang kulitnya berubah menjadi keunguan. Rasa terung ini asam,
biasanya dibuat sirup atau jus, bisa juga dikonsumsi sebagai buah segar.
3. Terong
Gelatik ungul
Biasanya orang mengonsumsi
terong berwarna ungu ini sebagai lalapan mentah. Bentuknya seperti bola
pimpong.
4. Terong
Gelatik
Bentuknya terong ini sama
dengan terung gelatik ungu, bedanya terletak pada warna kulit. Jika terung
gelatik ungu berwarna ungu, terong ini berwarna hijau denagn garis-garis putih
pada ujung buah. Terong ini disebut terong lalap karena sering dimakan sebagai
lalap atau pelengkap karedok.
5. Terong
Kopek
Terong ini banyak
dikonsumsi masyarakat sebagi sayur atau balado.
6. Terong
Jepang
Terung ini bentuknya bulat
panjang, mirip terong kopek, namun ukurannya lebih kecil dan warnanay ungu tua.
7. Terong
Tekokak dan Leunca
Terong ini oleh masyarakat
sunda biasanya dikonsumsi sebagai lalap yang diolah dengan oncom, tauco, atau
campuran pepes. 8. Terong Putih Bentuknya mirip terong jepang, tetapi ukurannya
sedikit lebih besar. Warnanya putih bersih, biasa diolah sebagai campuran isi
pasta atau dibuat terung isi daging.
Di dalam ekosistem pertanian
terdapat kelompok makhluk hidup yang tergolong predator, parasitoid, dan
patogen. Ketiga kelompok makhluk hidup yang disebut musuh alami tersebut mampu
mengendalikan populasi hama. Tanpa bekerjanya musuh alami, hama akan
memperbanyak diri dengan cepat sehingga dapat merusak tanaman. Predator
merupakan kelompok musuh alami yang sepanjang hidupnya akan memakan mangsanya.
Predator memiliki bentuk tubuh yang relatif besar sehingga mudah dilihat.
Contoh predator penting adalah laba-laba (Lycosa pseudoannulata), kumbang (Coccinella arcuata) dan (Paederus fuscipes) (Jumar, 2000).
2.2 Musuh Alami
Tanaman Terong
·
Kumbang
Koksi/Helm
Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar
kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis
berbintik-bintik
Telur biasanya diletakkan berkelompok sekitar 50 butir
berbentuk lonjong kuning dan biasanya menetas setelah satu minggu. Larva
berbentuk hitam dengan adanya garis putih. Larva kumbang kepik umumnya memiliki
penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini
hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin
besar, mereka melakukan pergantian kulit. Larva kumbang kepik yang sudah sampai
hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase
kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong
ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna
kuning dan hitam. Kumbang koksi atau kumbang kepik dapat hidup sampai 2 – 3
tahun di habitannya.
Gejalanya daun bekas makanannya karena mereka tidak
memakan urat daunnya. Sebagian besar kumbang helm adalah karnivora yang
memakan hewan-hewan kecil penghisap tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan
kumbang kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya memakan makanan yang sama.
Kumbang Kepik makan dengan cara menghisap caira tubuh mangsanya. Di kepalanya
terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang
mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di
mulutnya untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap
jaringan tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kumbang
kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang
hidupnya.
Pengendalian dengan cara : massa pratanam, penyiapan
lahan tanam, penentuan jarak tananam, penentuan cara tanam, persiapan
penanaman, pengelolaan hama pada fase vegetaif tanaman, dan tindakan
pengendalian secara kimiawi.
Musuh alami O.
furnacalis adalah parasitoid telur Trichogramma evanescens dan parasitoid larva
dari ordo/family Hymenoptera/Ichneumonidae (1 spesies), Hymenoptera/Braconidae
(1 spesies), dan Diptera/Tachinidae (1 spesies). Persentase telur O. furnacalis
yang terparasit dalam satu kelompok berkisar antara 71,56-89,80%. Larva O.
furnacalis yang terparasit Ichneumonidae, Braconidae, dan Tachinidae berkisar antara
1-6%. Parasitoid telur lebih efektif menekan populasi O. Furnacalis dibanding
parasitoid larva. Jenis-jenis predator telur dan larva O. furnacalis adalah
Cocopet (Proreus sp., Euborellia sp.) dan laba-laba (Lycosa sp., Chrysopa sp.,
dan Orius tristicolor), sedangkan patogen yang efektif menekan populasi O.
furnacalis adalah Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana. Keefektifan
kedua jenis cendawan tersebut bergantung pada konsentrasi konidia dan stadium
perkembangan larva O. furnacalis; makin muda stadium larva makin tinggi tingkat
mortalitasnya (Wakman 2005).
Keuntungan Pemanfaatan
Musuh Alami :
- Relatif
murah & sangat menguntungkan
- Aman
terhadap lingkungan, manusia dan hewan berguna
- Berdaya
guna (efektif) dalam pengendalian hama sasaran
- Efisiensi
dalam jangka panjang (tidak memerlukan ulangan pengendalian)
- Kompatibel/dapat
digabungkan dengan cara-cara pengendalian lainnya
Kelemahan Pemanfaatan Musuh
Alami :
- Perlu
waktu lama, kira-kira 3-5 th
- Tingkat
keberhasilan (efektifitas) tergantung pada ketangguhan MA yang digunakan
- Tidak
dapat digunakan untuk mengendalikan hama baru karena inangnya spesifik
- Kadang-kadang
timbul kekebalan hama sasaran tetapi sangat jarang
- Perlu
waktu tertentu dalam aplikasinya (utamanya jenis jamur,bacteri &
virus)
Kendala Pemanfaatan Musuh Alami :
- Modal
Investasi, Fasilitas dan SDM, Kebiasaan Petani
- Inang
tersedia
- Musuh
alami ada
2.3
Hama Tanaman Terong
a. Penggerek
Batang
Merupakan salah satu hama utama pada tanaman terong sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan
hasil akibat hama tersebut mencapai 20−80%. Besarnya kehilangan hasil
dipengaruhi oleh padat populasi larva O. furnacalis serta umur tanaman saat
terserang. Telur O. Furnacalis diletakkan secara berkelompok pada bagian bawah
daun, bentuknya menyerupai sisik ikan dengan ukuran yang berbeda-beda. Periode
telur berlangsung 3-4 hari. Larva terdiri atas lima instar, setiap instar
lamanya 3-7 hari. Stadium pupa berlangsung 7-9 hari. Lama hidup ngengat adalah 2-7
hari sehingga siklus hidup dari telur hingga ngengat adalah 27-46 hari dengan
rata-rata 37,50 hari.
b. Ulat buah (Heliothis armigera Hubner.)
Ciri-cirinya adalah panjang ulat ± 4 cm dan akan makin
panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau
kekuning-kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam.
Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih
muda. Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat
berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna menjadi
coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang badan antara
1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih
dengan tepi coklat.
Gejalanya ulat ini menyerang daun, bunga dan buah
terong. Ulat ini sering membuat lobang pada buah terong secara
berpindah-pindah. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga
buah menjadi busuk lunak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kumbang koksi (Coccinella septempunctata) adalah salah satu serangga kecil dari ordo Coleoptera. Serangga ini mudah dikenali dari penampilannya yang bundar kecil
dengan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis
berbintik-bintik
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan dan juga pembahasan yang telah di
jelaskan, sehingga dapat disimpulakan sebagai berikut :
1. Pada kumbang koksi (Coccinella
septempunctata) lebih
menyukai mangsa hama (Bemisia
tabaci Gennadius) pada
stadia imago dari pada hama Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius) stadia telur. Hal ini dikarenakan pada
kumbang Coccinella septempunctata ini lebih menyukai mangsa yang bergerak. Sehingga dapat diketahui bahwa
tingkat predasinya lebih tinggi hama Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius) pada stadia imago dari pada hama Kutu kebul (Bemisia tabaci
Gennadius) stadia telur.
3.2 Saran
·
Untuk
dapat mengidentifikasi gejala serangan hama.
·
Memperbanyak
literatur sebagai bahan perbandingan dengan gejala serangan hama atau musuh
alami yang ditemukan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi
Jakarta. 2008. Predator.
http://pangkalandata-op.net diakses pada 22 Oktober 2011
Effendi, C. 2010. Struktur Komunitas Serangga Predator
Coccinellidae Pada EkosistemPertanian Organik dan Konvensional di Sumatera
Barat.
Foltz, J.L. 2002. Coleoptera: Coccinellidae. Dept of
Entomology & Nematology. University Of Florida.
http://entomology.ifas.ufl.edu. htm diakses tanggal 20 0ktober 2011
Hamizah, Naura. 2009. Coleoptera.
http://naurahhamizah.blogspot.com
diakses
pada 22 Oktober 2011
Joento. 2009. Ladybird Beetles of Malaysia.
http://joento-malaysianladybirds blogspot.com
.html diakses tanggal 20
oktober 2011
Johnson, Jinny. 1997. Ensiklopedia Anak-Anak: Dunia Serangga dan Laba-Laba 3. PT
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
ReplyDeletemenyediakan RHIZOBIUM untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro