Tuesday 12 May 2015

Contoh Laporan Jagung Manis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji.
1.    Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
2.    Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
3.    Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
4.    Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
Jagung manis  mengandung kadar gula yang relatif tinggi, kerana itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis ini adalah bila masak bijinya menjadi keriput. Manfaat Sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat dll.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai beriktu :
1.      Pembudidayaan jagung manis yang tidak benar bisa menimbulkan kerugian bagi petani ..
2.      Bagaimana cara budidaya tanaman  jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt.) yang dianjurkan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis.

1.4 Kengunaan Praktikum
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem olah tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput – rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut Rukmana (2010) :

Kingdom              : Plantae
Divisio                  : Spermatophyta
Sub Divisio          : Angiospermae
Kelas                    : Monocotyledonae
Ordo                     : Graminae
Famili                   : Graminaeae
Genus                   : Zea
Spesies                 : Zea Mays L.
Tanaman jagung termasuk jenis tanaman semusim. Akar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kondisi tanah yang subur dan gembur, jumlah akar tanaman jagung sangat banyak. Sementara pada tanah yang kurang baik akar yang tumbuh jumlahnya terbatas. Batang tanaman jagung bulat silindris, tidak ber lubang, dan beruas – ruas (berbuku – buku) sebanyak 8 – 20 ruas. Jumlah ruas tersebut bergantung pada varietas yang ditanam dan umur tanaman.
Tanaman jagung tingginya sangat bervariasi, tergantung pada jenis varietas yang ditanam dan kesuburan tanah. Struktur daun tanaman jangung terdiri atas tangkai daun, lidah daun, dan telinga daun. Jumlah daun setiap tanaman jagung bervariasi antara 8 – 48 helai, namun pada umumnya berkisar antara 18 - 12 helai tergantung pada varietas dan umur tanaman daun jagung berbentuk pita atau garis dengan letak tulang daun di tengah- tengah daun sejajar dengan daun, berbulu halus,serta warnanya bervariasi (Rukmana, 2010).
Daun tanaman jagung dan keluar dari buku – buku batang. Daun terdri dari tiga bagian yaitu kelopak daun, lidah daun dan helai daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang (Purwono dan Hartono, 2008).
Pada saat jagung berkecambah, akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping. Akar adventatif merupakan bentukan akar lain yang tumbuh dari pangkal batang di atas permukaan tanah kemudian menembus dan masuk kedalam
tanah ( Suprapto dan Marzuki, 2005).

2.2 Syarat Tumbuh Jagung Manis
Syarat tumbuh bagi tanaman jagung manis yakni cahaya matahari cukup atau tidak ternaungi, suhu optimum 24 – 30 0C, curah hujan merata sepanjang umur tanaman antara 100 – 200 mm per bulan, ketinggian tempat optimal hingga 300 mdpl (Emedinta, 2004). Pertumbuhan jagung manis optimal pada tanah 6 lempung berdebu dan derajat kemasaman 5,0 – 7,0 serta bebas dari genangan air. Jagung merupakan tanaman C4 yang memiliki daya adaptasi pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan seperti intensitas radiasi surya tinggi, suhu siang dan malam yang tinggi, curah hujan rendah serta kesuburan tanah yang rendah.
Ø Iklim
Menurut Hudson and Anton (1981), faktor iklim yang paling mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah hujan dan suhu. Jumlah dan sebaran curah hujan merupakan faktor lingkungan yang memberikan faktor terbesar terhadap kualitas jagung manis. Secara umum sweet corn memerlukan curah hujan sebanyak 200 – 300 mm/bulan.
Jagung manis juga dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas dan di daerah beriklim sedang. Tumbuh baik pada temperatur 23 - 27˚C, dengan suhu harian 15 - 32˚C dan mendapat sinar matahari yang cukup pada saat pertumbuhannya (Suprapto, 2001).

Ø Kelembaban


Ø  Tanah
Tanaman jagung membutuhkan tanah yang bertekstur lempung, lempung berdebu, atau lempung berpasir dengan struktur tanah remah, aerasi dan drainase baik, serta endap air. Keadaan tanah ini dapat memacu pertumbuhan dan produksi jagung bila tanahnya subur, gembur dan kaya bahan organik. Tanah yang kekurangan air dapat menimbulkan penurunan produksi jagung hingga 15%.
Tanaman jagung tahan terhadap pH tanah 5,5 sedangkan pH tanah yang paling baik adalah 6,8. Dari hasil penelitian bahwa reaksi tanah pH 6,8 dapat menimbulkan hasil yang tinggi. Pada tanah dengan pH 7,5 dan pH tanah di bawah 5,7 pada jagung cendrung menurun. 
Jenis tanah di Indonesia dengan jenis tanah podsolik merah kuning (PMK) yang mempunyai pH tanah rata-rata rendah (masam) untuk penanaman jagung perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.

2.3 Pengelolaan Tanah Ada Dua
Pengolahan tanah meliputi pekerjaan penyiapan/pengolahan lahan sehingga siap ditanami.

a.      Secara primer
pengolahan tanah primer (pengolahan tanah pertama) Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam (>15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar

b.      Secara sekunder
Sedangkan pengelolaan secara sekunder (pengelolaan tanah kedua) mengolah tanah lebih dangkal (< 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami)


BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Judul Laporan
Laporan praktikum ini kami beri judul “ pengaruh sistem olah tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis’’

3.2 Waktu Dan  Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2014, penanam dilaksanakan pada tanggal 12 november 2014, pengukuran pertama pada tanggal 29 november 2014, pengukuran kedua pada tanggal 6 desember 2014, pengukuran ketiga pada tanggal 24 desember 2014, di lahan Fakultas Pertanian universitas jabal ghafur sigli.

3.3 Bahan Dan Alat                     
Ø Bahan
Dalam praktikum ini bahan yang digunakan adalah jagung manis (zea mays sacharata) dan pupuk kandang.                
Ø Alat
            Dan alat-alat yang di gunakan cangkul, parang, garu, meteran, alat tulis, dan alat lainnya.

3.4 Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum di lapangan meliputi kegiatan pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan.

a.      Pengolahan Tanah
ü pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah.
ü dibuat alur tanaman dengan jarak 2 m x 6 m.
ü kedalaman mencangkul kurang lebih 15-20 cm, untuk menggemburkan tanah dan membuat aerasi.

b.      Penanaman
Penanaman dilakukan dengan melubangi tanah agar benih dapat ditanam dengan baik, kemudian ditimbun. Untuk setiap lubang tanam, diberikan 2 benih jagung. Jarak tanam untuk setiap lubang tanam yaitu 30 x 70 cm dengan kedalaman lunbang tanam 20 cm, untuk area tanam 4 x 4 m. Setelah benih ditanam, maka benih harus rutin disiram setiap hari untuk membantu proses imbibisi pada proses perkecambahan.

c.       Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

d.      Pemupukan
Dosis pupuk jagung yang digunakan dalam praktikum ini pupuk kandang sebanyak 10 kg. Pemupukan ini di lakukan hanya satu kali, Pupuk kandang di berikan ketika seminggu sebelum tanam.

e.       Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

f.       Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel Tinggi Tanaman Jagung Manis.

4.2 Pembahasan
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara keempat tubuhan tersebut yaitu :
1.      Faktor Cahaya :
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
2.      Faktor Suhu :
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan 마무 semakin tidak bekerja.
3.      Faktor Air dan Nutrisi :
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu. Rupanya dalam percobaan, detergen tidak hanya memberi air sebagai media reaksi kimia namun juga memberi nutrisi karena mengandung Asam Nitrat dan Natrium Trifosfat yang juga ada dalam kandungan pupuk untuk menyuburkan tanaman. 

BAB V
KESIMPULAN DAN  SARAN

5.1 Kesimpulan
1.      Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Afrika.
2.      Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia.
3.      Laporan ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh sistem olah tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis.

4.      Dalam praktikum jarak tanam yang digunakan dengan ukuran 20 cm x 70 cm dan ukuran bedengan lebar 2 m, panjang 6 m.

5.2 Saran
            Dalam melakun suatu percobaan perlu perawatan yang baik dan efektif supaya pertumbuhan tanaman jagung normal. Seperti penanaman, penyulaman, pembumbunan, penyiraman, dan pemupukan.

DAFTAR PUSTAKA

http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html]

James, M. G.. "Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels". The Plant Cell 7 (4): 417-429.

Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/091302/idnews/876754/idkanal/317

http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-Jagung-Nasional-Terganjal-Cuaca

http://www.grains.org/corn





0 comments:

Post a Comment