BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah
dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber
pangan di Amerika
Serikat.
Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara)
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari
bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk
biji.
1. Menurut umur, dibagi
menjadi 3 golongan:
2. Berumur pendek (genjah):
75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
3. Berumur sedang (tengahan):
90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4,
Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
4. Berumur panjang: lebih dari
120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
Jagung manis
mengandung kadar gula yang relatif tinggi, kerana itu biasanya dipungut
muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis ini adalah bila masak bijinya
menjadi keriput. Manfaat Sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat dll.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai beriktu :
1. Pembudidayaan jagung manis
yang tidak benar bisa menimbulkan kerugian bagi petani ..
2. Bagaimana cara budidaya
tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt.) yang dianjurkan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui pengaruh sistem olah tanah minimum konservasi dan pupuk kandang
terhadap pertumbuhan jagung manis.
1.4 Kengunaan Praktikum
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem olah
tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput –
rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan,
kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut Rukmana (2010) :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaeae
Genus : Zea
Spesies : Zea Mays L.
Tanaman jagung termasuk jenis tanaman semusim. Akar
tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang
sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kondisi tanah yang
subur dan gembur, jumlah akar tanaman jagung sangat banyak. Sementara pada
tanah yang kurang baik akar yang tumbuh jumlahnya terbatas. Batang tanaman
jagung bulat silindris, tidak ber lubang, dan beruas – ruas (berbuku – buku)
sebanyak 8 – 20 ruas. Jumlah ruas tersebut bergantung pada varietas yang
ditanam dan umur tanaman.
Tanaman jagung tingginya sangat bervariasi, tergantung
pada jenis varietas yang ditanam dan kesuburan tanah. Struktur daun tanaman
jangung terdiri atas tangkai daun, lidah daun, dan telinga daun. Jumlah daun
setiap tanaman jagung bervariasi antara 8 – 48 helai, namun pada umumnya
berkisar antara 18 - 12 helai tergantung pada varietas dan umur tanaman daun
jagung berbentuk pita atau garis dengan letak tulang daun di tengah- tengah
daun sejajar dengan daun, berbulu halus,serta warnanya bervariasi (Rukmana,
2010).
Daun tanaman jagung dan keluar dari buku – buku batang.
Daun terdri dari tiga bagian yaitu kelopak daun, lidah daun dan helai daun.
Kelopak daun umumnya membungkus batang (Purwono dan Hartono, 2008).
Pada saat jagung berkecambah, akar yang berada dekat
ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh
akar-akar samping. Akar adventatif merupakan bentukan akar lain yang tumbuh
dari pangkal batang di atas permukaan tanah kemudian menembus dan masuk kedalam
tanah
( Suprapto dan Marzuki, 2005).
2.2 Syarat Tumbuh Jagung Manis
Syarat tumbuh bagi tanaman jagung manis yakni cahaya
matahari cukup atau tidak ternaungi, suhu optimum 24 – 30 0C, curah hujan
merata sepanjang umur tanaman antara 100 – 200 mm per bulan, ketinggian tempat
optimal hingga 300 mdpl (Emedinta, 2004). Pertumbuhan jagung manis optimal pada
tanah 6 lempung berdebu dan derajat kemasaman 5,0 – 7,0 serta bebas dari
genangan air. Jagung merupakan tanaman C4 yang memiliki daya adaptasi pada
faktor-faktor pembatas pertumbuhan seperti intensitas radiasi surya tinggi,
suhu siang dan malam yang tinggi, curah hujan rendah serta kesuburan tanah yang
rendah.
Ø Iklim
Menurut Hudson and Anton (1981), faktor iklim yang paling
mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah hujan dan suhu. Jumlah dan
sebaran curah hujan merupakan faktor lingkungan yang memberikan faktor terbesar
terhadap kualitas jagung manis. Secara umum sweet corn memerlukan curah hujan
sebanyak 200 – 300 mm/bulan.
Jagung manis juga dapat hidup baik di daerah yang beriklim
panas dan di daerah beriklim sedang. Tumbuh baik pada temperatur 23 - 27˚C,
dengan suhu harian 15 - 32˚C dan mendapat sinar matahari yang cukup pada saat
pertumbuhannya (Suprapto, 2001).
Ø Kelembaban
Ø Tanah
Tanaman jagung membutuhkan tanah yang bertekstur lempung,
lempung berdebu, atau lempung berpasir dengan struktur tanah remah, aerasi dan
drainase baik, serta endap air. Keadaan tanah ini dapat memacu pertumbuhan dan
produksi jagung bila tanahnya subur, gembur dan kaya bahan organik. Tanah yang
kekurangan air dapat menimbulkan penurunan produksi jagung hingga 15%.
Tanaman jagung tahan terhadap pH tanah 5,5 sedangkan pH
tanah yang paling baik adalah 6,8. Dari hasil penelitian bahwa reaksi
tanah pH 6,8 dapat menimbulkan hasil yang tinggi. Pada tanah
dengan pH 7,5 dan pH tanah di bawah 5,7 pada jagung cendrung
menurun.
Jenis tanah di Indonesia dengan jenis tanah
podsolik merah kuning (PMK) yang mempunyai pH tanah rata-rata rendah (masam)
untuk penanaman jagung perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
2.3 Pengelolaan Tanah
Ada Dua
Pengolahan tanah meliputi pekerjaan penyiapan/pengolahan
lahan sehingga siap ditanami.
a.
Secara primer
pengolahan
tanah primer (pengolahan tanah pertama) Pengolahan tanah pertama biasanya
mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam (>15 cm ) dengan bongkah tanah
hasil pengolahan lebih besar
b.
Secara sekunder
Sedangkan pengelolaan secara sekunder (pengelolaan tanah
kedua) mengolah tanah lebih dangkal (< 15 cm) serta hasil olahannya sudah
halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Judul Laporan
Laporan praktikum ini kami beri judul “ pengaruh sistem olah
tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis’’
3.2 Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2014,
penanam dilaksanakan pada tanggal 12 november 2014, pengukuran pertama pada
tanggal 29 november 2014, pengukuran kedua pada tanggal 6 desember 2014,
pengukuran ketiga pada tanggal 24 desember 2014, di lahan Fakultas Pertanian
universitas jabal ghafur sigli.
3.3 Bahan Dan
Alat
Ø Bahan
Dalam praktikum ini bahan yang digunakan adalah jagung
manis (zea mays sacharata) dan pupuk kandang.
Ø Alat
Dan alat-alat yang di gunakan cangkul, parang, garu, meteran, alat tulis, dan
alat lainnya.
3.4 Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum di lapangan meliputi kegiatan
pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan.
a.
Pengolahan Tanah
ü pengolahan tanah dilakukan
dengan cara mencangkul tanah.
ü dibuat alur tanaman dengan
jarak 2 m x 6 m.
ü kedalaman mencangkul kurang
lebih 15-20 cm,
untuk menggemburkan tanah dan membuat aerasi.
b.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan melubangi tanah agar benih
dapat ditanam dengan baik, kemudian ditimbun. Untuk setiap lubang tanam,
diberikan 2 benih jagung. Jarak tanam untuk setiap lubang tanam yaitu 30 x 70 cm dengan kedalaman lunbang tanam 20 cm,
untuk area tanam 4 x 4 m. Setelah benih ditanam, maka benih harus rutin disiram
setiap hari untuk membantu proses imbibisi pada proses perkecambahan.
c.
Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya,
kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu.
Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga
perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
d.
Pemupukan
Dosis pupuk jagung yang digunakan dalam praktikum ini pupuk kandang sebanyak
10 kg.
Pemupukan ini di lakukan hanya satu kali, Pupuk kandang di berikan ketika seminggu sebelum tanam.
e.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada
tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu
dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur
tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah
tanaman berumur 15 hari.
f.
Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk
memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang
bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah
kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di
barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel
Tinggi Tanaman Jagung Manis.
4.2 Pembahasan
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan
diantara keempat tubuhan tersebut yaitu :
1.
Faktor Cahaya :
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi
yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam
proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya
dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada
proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2.
Faktor Suhu :
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja
hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan
sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan
maka hormon tumbuhan 마무 semakin tidak bekerja.
3.
Faktor Air dan Nutrisi :
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media
terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan
layu. Rupanya dalam percobaan, detergen tidak hanya memberi air sebagai media
reaksi kimia namun juga memberi nutrisi karena mengandung Asam Nitrat dan
Natrium Trifosfat yang juga ada dalam kandungan pupuk untuk menyuburkan
tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Afrika.
keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Afrika.
2.
Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan
manusia.
3. Laporan ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh sistem olah
tanah minimum konservasi dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan jagung manis.
4.
Dalam praktikum jarak tanam yang digunakan dengan ukuran 20 cm x 70 cm dan ukuran bedengan lebar 2 m, panjang 6 m.
5.2 Saran
Dalam melakun suatu percobaan perlu perawatan yang baik dan efektif supaya
pertumbuhan tanaman jagung normal. Seperti penanaman, penyulaman, pembumbunan,
penyiraman, dan pemupukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html]
James, M. G.. "Characterization of the
Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels". The
Plant Cell 7 (4): 417-429.
Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/091302/idnews/876754/idkanal/317
http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-Jagung-Nasional-Terganjal-Cuaca
http://www.grains.org/corn
0 comments:
Post a Comment